Salin Artikel

Cerita Lusida Kehilangan Putri dan 2 Keponakannya Saat Tragedi Kanjuruhan: Saya Menunggu Sampai Malam Hari...

Ibunda Astrid, Lusida, menuturkan, tiga orang tersebut berangkat bersama paman dan anaknya ke stadion sehabis maghrib, dengan mengendarai motor.

Dalam perjalanan, salah satu motor yang ditumpangi mereka mengalami bocor ban hingga terpaksa bertukar kendaraan.

"Pamannya pergi ke tambal ban. Sementara mereka itu naik motor boncengan tiga sekaligus," ujar Lusida, saat ditemui di rumah duka, Jalan Kol Sugiono VII A, Kelurahan Mergosono Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Senin (3/10/2022).

Sang Paman yang akhirnya datang terlambat itu membuat posisi tribune Astri bersama Irsyad dan Haikal berbeda-beda.

Tak hanya itu. Sang paman juga terpaksa pulang lebih dulu sebelum pertandingan usai untuk setor tiket.

Lusida sempat berkomunikasi via WhatsApp dengan anaknya. Ia pun menunggu kedatangan anak dan kedua keponakannya hingga tengah malam.

Hingga akhirnya ia mendengar kabar ada kerusuhan dan berinisiatif pergi ke rumah sakit.

"Saya lihat di sosial media ternyata terjadi kerusuhan. Kemudian ditampilkan informasi kondisi Rumah Sakit WAVA. Saya inisiatif pergi ke sana," sambungnya.

Setibanya di rumah sakit, Lusida segera mencari keberadaan 3 korban tersebut, yang notabene adalah adik dan kakak sepupu dari Astrid.

Hingga akhirnya dia menemukan anak dan dua keponakannya sudah meninggal dunia.

"Akhirnya ketemu Astrid sama Haikal. Sempat terlihat Irsyad tapi kami samar samar. Kami bawa sementara jenazah Astrid dan Haikal untuk diurus dan segera dimakamkan. Kemarin Minggu pagi kami sadar kalau itu adalah Irsyad, dari penuturan tetangga yang tahu setelan pakaiannya," paparnya.

Ia bercerita anakya, Astrid sangat aktif mengikuti ekstrakurikuler di SMKN 4. Bahlan di kampung, ia mengikuti kegiatan karang taruna dan remaja masjid.

Menurut Lusida, ia mengizinkan anak dan keponakannya untuk menonton karena tahu tak ada suporter Persebaya.

"Saya mengizinkan mereka nonton karena tidak ada suporter Persebaya. Jadi ketika anak anak berangkat saya tidak khawatir," pungkas Lusida.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Cerita Ibu yang Kehilangan Putrinya dan Dua Keponakannya dalam Tragedi Arema vs Persebaya

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/04/063600378/cerita-lusida-kehilangan-putri-dan-2-keponakannya-saat-tragedi-kanjuruhan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke