Salin Artikel

Hilang Saat Kerusuhan di Kanjuruhan, Yanuar Ditemukan Meninggal di RSAA Malang oleh Temannya Sendiri

Aremani asal Probolinggo, Jawa Timur itu ditemukan dalan kondisi meninggal oleh Rizal dan dua rekannya di RS Syaiful Anwar (RSAA) Kota Malang pada Minggu (2/10/20220).

Rizal terlihat tertunduk lesu di depan kamar jenazah RSAA. Tatapannya sayu dan matanya terlihat merah.

Ia hanya menatap aspal jalan tanpa memperdulikan orang lain di sekitarnya.

Sementara tangisan mewarnai bagian luar kamar jenazah RSAA. Selain itu banyak warga yang mencari kebaradaan angota keluarganya.

Rizal sempat bercerita dia dan dua rekannya sempat menunggu kabar dari Yanuar yang akrab dipanggil Tyo setelah terpisah saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.

"Temanku Tyo hilang. Kami masih mencarinya, tapi belum ketemu," ucap Rizal kepada Surya Malang sebelum nereka menemukan jenazah tyo.

Ia bercerita berangkat dari Probolinggo ke Malang menggunakan dua mobil Elf bersama 32 Aremania asal Perobolinggi

Saat di Stadion Kanjuruhan, 32 orang tersebut berpisah. Ada yang melihat dari tribune 2 dan di tribune 12.

Rizal, Tyo, dan rekannya menonton pertandingan dari tribune 12 yang biasanya dihuni oleh komunitas Aremania Curva Sud Arema (CSA).

Saat pertandingan usai, Rizal dan teman-temannya tak kunjung keluar dari Stadion Kanjuruhan.

Mereka ingin melihat, pemain Arema yang menyapa Aremania di tribune Stadion Kanjuruhan.

Saat itu tiba-tiba terjadi kericuhan. Petugas menembakkan gas air mata ke suporter di tempat Rizal.

Tembakan itu membuat Aremania berlarian untuk menyelamatkan diri. Itulah momen terakhir Rizal bertemu dengan Tyo.

"Saat gas air mata di tribune, semua lari. Saya menutup matak karena perih. Saat saya membuka mata, penuh asap. Tyo sudah hilang. Saya tidak tahu ke mana," ucapnya.

Rizal masih tidak percaya Tyo hilang.

Dia terus mencari meskipun teman-temannya sudah kembali ke Probolinggo. Tyo memiliki saudara di Malang. Hingga Rizal pun mencari Tyo di RSSA.

"Hape saya hilang. Hapeku temanku juga hilang. Ini hape tinggal satu. Nomor Tyo tidak aktif" ujarnya.

Setelah menunggu sekian lama, relawan datang dengan membawa foto jenazah korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan.

Dari foto itu, Rizal mengetahui bahwa Tyo telah meninggal.

"Tyo sudah tidak ada," ucap Rizal.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Sempat Hilang di Stadion Kanjuruhan, Yanuar Ditemukan Meninggal di RSS Kota Malang

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/04/060100378/hilang-saat-kerusuhan-di-kanjuruhan-yanuar-ditemukan-meninggal-di-rsaa

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com