Salin Artikel

Komnas HAM Cium Indikasi Aparat Lakukan Kekerasan dalam Tragedi Kanjuruhan

Komisioner Penyelidikan atau Pemantauan Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Aremania yang menyaksikan peristiwa tersebut.

"Di samping dikasih video, voice note dan dokumen lainnya. Kami juga berkomunikasi dengan anggota keluarganya yang meninggal," kata Choirul Anam pada Senin (3/10/2022).

Komnas HAM kini terjun menelusuri fakta-fakta yang terjadi dalam peristiwa itu.

Dia meminta pihak-pihak terkait bersikap transparan dan kooperatif memberikan keterangan.

"Beberapa hari ke depan kita minta terbuka transparan, termasuk TNI dan Polri, dan siapa pun yang ada dalam penyelenggaraan pertandingan tersebut," katanya.

Choirul Anam mengatakan, indikasi bentuk kekerasan terlihat jelas dari video yang beredar di publik.

Salah satunya, tendangan yang dilakukan aparat kepada Aremania di lapangan.

"Beberapa informasi yang memiliki kedekatan kepada satu fakta. Yang pertama, kekerasan memang terjadi, dari video beredar, ditendang, kena kungfu, di lapangan, semua orang bisa melihat itu," katanya.


Dia juga menemukan adanya indikasi penggunaan kewenangan yang berlebihan dari aparat keamanan.

"Dalam konteks itu apakah ada dugaan pelanggaran HAM, pasti ada, minimal soal kekerasan, penggunaan kewenangan berlebihan. Kita akan cek sampai level mana, masa orang berjalan di lapangan terus ditendang model begitu," katanya.

Komnas HAM juga menelusuri soal penggunaan gas air mata.

Menurutnya, apabila tidak ada gas air mata dimungkinkan tidak terjadi tragedi yang menelan ratusan korban jiwa.

"Kalau seandainya tidak ada gas mata mungkin tidak hiruk-pikuk, kemudian kami menelusuri karakter luka, penyebab kematian," katanya.

"Nanti kami tanya ke medis, apakah sekian korban karena sesak napas atau lainnya, kalau sesak napas kadar oksigennya seperti apa," imbuh dia.

Selanjutnya, Komnas HAM akan mengunjungi korban yang dirawat di rumah sakit hingga bertemu dengan pemain Arema FC.

"Mendalami apa pun yang terjadi di Kanjuruhan sana," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/03/174048678/komnas-ham-cium-indikasi-aparat-lakukan-kekerasan-dalam-tragedi-kanjuruhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke