Salin Artikel

Duka Tragedi Kanjuruhan, Pengamat Ingatkan Pentingnya Empati dalam Bermedia Sosial

KOMPAS.com - Sebanyak 125 orang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

Insiden tersebut terjadi usai laga Liga 1 antara Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Sejak kasus ini menjadi sorotan, ucapan duka cita memenuhi lini masa media sosial.

Di tengah kondisi berduka, pengamat media sosial dari Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria, meningatkan tentang pentingnya empati digital.

Poin pertama, Hariqo mengingatkan warganet untuk tidak mengunggah hal-hal yang membuat keluarga korban menjadi semakin terluka maupun marah.

"Belajar dari almarhum Pak Sutopo BNPB, utamakan berempati, menghayati apa yang dirasakan oleh seluruh keluarga besar korban yang ditinggalkan oleh orang-orang yang sangat dicintai," ujarnya dalam keterangannya kepada Kompas.com, Minggu (2/10/2022).

Yang kedua, Hariqo berpesan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pejabat, aparat, dan lain-lain agar menyampaikan informasi yang benar, jujur, sehingga masyarakat tidak kecewa maupun marah.

"Sebaiknya yang disampaikan adalah bahan yang sudah ditulis terlebih dahulu dan telah dicek berlapis kebenarannya," ucapnya.

Hariqo mengatakan, prinsip kejujuran adalah kebijakan terbaik yang harus diterapkan dalam setiap konten, konforensi pers, interaksi, data, perkembangan informasi, dan lain-lain.

"Abaikan soal nama baik organisasi dan orang per orang, utamakan kejujuran dalam seluruh proses untuk perbaikan," ungkapnya.

Selanjutnya, dalam suasa berkabung ini, Hariqo mengimbau warganet, utamanya para pejabat publik yang digaji negara, supaya menahan diri mengunggah hal-hal yang tidak relevan, contohnya konten liburan, pamer kekayaan, dan konten-konten lain yang jauh dari sikap empati.

Selain itu, dia mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam membuat maupun menyebarkan konten apa pun, baik berupa foto, video, teks, audio, dan lainnya.

"Informasi yang benar mempercepat perbaikan, hoaks semakin menambah kebingungan, dan kerusakan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 125 nyawa terenggut dalam tragedi Kanjuruhan. Jumlah korban jiwa tersebut didapat dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pada Minggu (2/10/2022) malam.

Para korban berasal dari berbagai daerah, yakni Kabupaten Malang (69 korban), Kota Malang (29 korban), Kota Batu (1 korban), Blitar (6 orang), Magetan (1 orang). Lalu, Gresik (1 orang), Pasuruan (5 orang), Probolinggo (3 orang), Trenggalek (1 orang), Tulungagung (8 orang).

Adapun 1 korban jiwa belum teridentifikasi.

"Jenazah korban sudah kami antar ke rumah duka masing-masing untuk disemayamkan," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang drg Wiyanto Wijoyo, Minggu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Tragedi Kanjuruhan juga mengakibatkan 299 orang terluka. Rinciannya, 260 luka ringan dan 39 luka berat.

"Yang luka ringan juga sudah dipulangkan. Hanya tersisa korban yang kritis dirawat di rumah sakit. Namun, kondisi kesehatan semakin membaik," terangnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/03/150000378/duka-tragedi-kanjuruhan-pengamat-ingatkan-pentingnya-empati-dalam-bermedia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke