Salin Artikel

Soal Anak Sapi Berkaki Tiga di Lumajang, Begini Penjelasan Dinas PKP

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lumajang dr Rofiah mengatakan, lahirnya anak sapi berkaki tiga itu karena induk sapi kekurangan gizi selama mengandung.

Menurutnya, masa mengandung pada sapi sama dengan manusia. Nutrisi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan induk dan janinnya.

"Kalau melihat bentuk indukannya, ini tipe BCS 2, ini sangat kurus, jadi besar kemungkinannya itu karena kurang gizi," kata Rofiah di kantornya, Jumat (30/9/2022).

Rofiah menambahkan, ada dua faktor yang dapat menyebabkan lahirnya sapi dengan kondisi kurang sempurna, yakni kelainan genetik dan gizi yang kurang tercukupi selama dalam kandungan.

Untuk menghindari faktor pertama, Rofiah menganjurkan para peternak mengawinkan sapinya dengan sapi jantan berkualitas unggul. Apalagi, jika proses perkawinannya menggunakan metode kawin suntik.

"Kadang peternak tidak memperhatikan sapi jantannya yang mau dikawinkan, jadi ini perlu untuk jadi perhatian kita semua," tambahnya.

Perihal peluang hidup anak sapi berkaki tiga, menurut Rofiah, bisa saja terjadi jika kondisi anak sapi tetap kurus seperti sekarang.

Jika sapi itu tumbuh dan menjadi gemuk, satu kaki di bagian depan tak akan mampu menopang tubuh ternak itu sehingga berakibat kematian.

"Ya bisa hidup, tapi syaratnya harus tetap kurus seperti ini, kalau nanti gemuk kakinya tidak akan kuat, akhirnya lemas dan mati," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/30/130412478/soal-anak-sapi-berkaki-tiga-di-lumajang-begini-penjelasan-dinas-pkp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke