Salin Artikel

Minta Dinkes Antisipasi Penyakit Legionellosis, Walkot Surabaya: Jangan Sampai Kecolongan

Penyakit Legionellosis merupakan infeksi pernafasan akut yang disebabkan oleh bakteri Legionella.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Dinas Kesehatan Kota Surabaya jangan sampai kecolongan.

Hingga saat ini, belum ditemukan penyakit Legionellosis yang menjangkiti warga Kota Pahlawan.

Oleh karena itu, ia meminta Dinkes Surabaya mengantisipasi penyebaran penyakit Legionellosis tersebut.

"Kami minta kepada dinkes untuk antisipasi dan sosialisasi kepada warga. Jadi Kota Surabaya sudah minta ke dinkes jangan sampai itu (penyakit Legionellosis) bisa banyak (mewabah), kecolongan dan lainnya," kata Eri di Surabaya, Kamis (29/9/2022).

Selain melakukan antisipasi, Dinkes Surabaya juga diminta melakukan sosialisasi secara utuh dan menyebarluaskan informasi tentang penyebab maupun dampak dari penyakit Legionellosis terhadap manusia.

"Nanti hasilnya akan dipaparkan ke saya. Sehingga, langkah-langkah antisipasi bisa dilakukan (dengan tepat)," ujar Eri.

Di sisi lain, Eri juga meminta warga menjaga imunitas tubuhnya. Selain ada banyak ancaman virus dan penyakit, warga juga perlu mewaspadai dan mengantisipasi penyakit Legionellosis tersebut.

Saat ini, lanjut Eri, di Kota Surabaya memang belum ada laporan warga Kota Surabaya yang terjangkit.

Meski demikian, warga harus betul-betul menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit tersebut.

Pasalnya, penyakit Legionellosis sama dengan penyakit dan virus lainnya yang kerap kali bisa menyerang tubuh manusia kapan saja.

"Yang saya harapkan,  kalau orang sakit itu kan dari pribadinya menjaga kesehatan, minum vitamin, kekuatan tubuhnya dijaga betul. Itu sebenarnya yang saya harapkan. Jadi penyakit apa pun, bisa masuk atau tidak, itu tergantung dari kekebalan tubuh kita," kata Eri.

"Karena itu, harus dijaga betul kesehatannya, pola makannya. Sama seperti flu dan Covid-19, cara mengantisipasi Legionellosis itu dengan kita mau menjaga tubuh, kekuatan tubuh kita. Kalau kuat imunnya, ya, nggak (mungkin masuk penyakit). Harus bisa menjaga dirinya sendiri," tutur Eri.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 443.33/31474/436.7.2/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Legionellosis di Kota Surabaya.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari SE Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Nomor : HK.02.02/C/4310/2022, tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Legionellosis di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengaku, belum terkonfirmasi ditemukannya kasus penyakit Legionellosis di Kota Pahlawan.

Akan tetapi, fasilitas kesehatan (faskes) diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit tersebut.

Sebab, perlu dilakukan deteksi dini melalui surveilans (pengamatan terus menerus) aktif terhadap penyakit yang menyerupai atau bisa mengarah ke Legionellosis.

"Penyakit yang mengarah atau menyerupai adalah Pneumonia, Influenza Like Illness (ILI) atau Severe Acute Respiratory Infection (SARI) dengan memanfaatkan aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)," kata Nanik di Surabaya, Kamis (29/9/2022).

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/29/201801978/minta-dinkes-antisipasi-penyakit-legionellosis-walkot-surabaya-jangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke