Salin Artikel

17 Hari Hilang di Bukit Krapyak Mojokerto, Raffi Dimas Ditemukan Tewas di Bibir Jurang Air Terjun Kering

Setelah 17 hari, Raffi Dimas ditemukan tewas di dasar air terjun kering di Sungai Kretek pada Selasa (27/9/2022) pukul 10.45 WIB.

Lokasi tersebut berjarak sekitar 1,96 kilometer dari mushala makam Krapyak yang menjadi titik terakhir Raffi bertemu dengan rekan-rekannya.

Penemuan Raffi berawal dari sandal milik korban yang ada di dekat lokasi. Dari sandal tersebut, petugas SAR kembali menelusuri keberadaan korban.

“Kita menemukan sandal slopnya yang identik dengan yang dibawa survivor (Raffi)). Itu kita temukan di lapangan dan itu jauh banget dari jalur,” ujar Humas Operasi SAR Krapyak 2 Saiful Hasan, Selasa.

Ia menyebut tubuh Raffi ditemukan di sebuah batu yang berada di antara bibir dan dasar jurang lintasan air terjun dari Sungai Kretek.

Tempat itu juga dikenal sebagai air terjun dari sungai kering dan berada di sekitar Goa Cina.

Hilang saat kemah bersama teman-teman

Bukit Krapyak berada di bawah kaki Gunung Weliran di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Sebelum dinyatakan hilang, Raffi berkemah dengan 10 rekannya di kawasan Bukit Krapyak pada Sabtu (10/9/2022) pukul 18.30 WIB.

Mereka mendirikan tenda di petak 24C RPH Claket, BKPH Pacet, KPH Pasuruan.

Pada Minggu (11/9/2022) sekitar pukul 05.00 WIB, Raffi masih berada di area perkemahan. Namun sejak saat itu, korban tak diketahui keberadaannya.

Pada hari Minggu 10.30 WIN, teman-teman Raffi pun melapor ke loket. Petugas gabungan pun menurunkan puluhan orang untuk mencari Raffi hingga radius 30 km dari titik korban dinyatakan hilang.

Setelah 9 hari pencarian, keberadaan Raffi masih misterius. Hingga pencarian Raffi Dimas pun resmi dihentikan pada Senin (19/9/2022).

Namun pencarian kembali dilakukan setelah sandal identik milik Raffi ditemukan.

Dari titik penemuan sandal, petugas dan relawan gabungan kemudian menyisir berbagai titik untuk menemukan keberadaan Raffi.

"Sehari sebelumnya, yakni pada Hari Senin (26/09/2022), tim gabungan sempat menemukan sandal selop warna hitam yang identik dengan barang yang dibawa survivor (Raffi) ketika dilaporkan lost contact. Itu tidak jauh dari lokasi penemuan survivor (Raffi)," ujar Saiful.

“Alhamdulillah, sekitar jam 10.45 WIB, (jenazah) survivor sudah bisa kita temukan. Kondisinya sudah meninggal dunia,” tambah dia.

Berdasarkan analisis, tim SAR menduga Raffi lebih dulu tersesat dan mengalami kecelakaan.

“Jadi kalau kronologinya, survivor (Raffi) ini tersesat dulu, kemudian dia mengalami accident atau kecelakaan. Itu yang membuat dia tidak bisa bergerak lagi,” ungkap Saiful.

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Raffi pada pukul 17.36 WIB dan dievakuasi ke RSUD Dr Soekandar Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Setelah dilakukan otopsi, jenazah korban diserahkan kepada keluarganya, Selasa (27/9/2022) malam.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Moh. Syafií | Editor : Dheri Agriesta)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/28/151500578/17-hari-hilang-di-bukit-krapyak-mojokerto-raffi-dimas-ditemukan-tewas-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke