Salin Artikel

Imbas Kerusuhan Suporter dan Perusakan Stadion di Sidoarjo, Persebaya Rugi Miliaran Rupiah

Persebaya mengakui potensi kerugian itu lewat akun Instagram resmi mereka, @officialpersebaya. Mereka menjelaskan kerugian itu karena hukuman lima pertandingan home tanpa penonton dari Komisi Disiplin PSSI.

Sekretaris Tim Persebaya Ram Surahman mengamini perihal kerugian miliaran rupiah ini. Menurut Ram, Persebaya setidaknya merugi sebesar Rp 5 miliar dari nilai promosi para sponsor.

Pada Liga 1 Indonesia tahun ini, Persebaya memiliki lima sponsor, Kapal Api, Kings Wallet, Extra Joss, MPM Honda, dan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

"Semuanya mendapatkan benefit dalam pertandingan. Mulai dari umbul-umbul, sampling produk, a-board, dan sebagainya," kata Ram di Surabaya, Rabu (28/9/2022).

Penonton juga tak bisa mendapatkan benefit langsung yang biasanya diberikan, seperti sample produk, dan brosur. Interaksi lain dengan fans juga hilang.

Umbul-umbul, kata dia, juga akan sia-sia dipasang karena pertandingan di kandang Persebaya tak dihadiri penonton.

"Dengan angka penonton Persebaya yang begitu besar, mendekati rata-rata 30 ribu per pertandingan di Gelora Bung Tomo, hitungan kerugiannya mencapai Rp 1 miliar setiap game. Jika lima game tanpa penonton kerugiannya ya Rp 5 miliar," lanjut Ram.

Kerugian lainnya adalah dari pendapatan tiket penonton. Dengan asumsi 25.000 penonton setiap pertandingan, kerugian mencapai Rp 9,4 miliar untuk lima pertandingan.

Sebagai catatan, tiket pertandingan Persebaya saat ini Rp 75.000 untuk ekonomi dan Rp 250.000 untuk VIP.

Kabarnya, rata-rata biaya klub liga satu semusim sekitar Rp 60 miliar. Artinya, kerugian akibat kerusuhan di Sidoarjo bisa menutupi seperempat kebutuhan tim satu musim.

Saat menyampaikan pengunduran diri di depan Bonek, eks Presiden Persebaya Azrul Ananda menyebut, masa depan klub tergantung suporter.

Kerusuhan suporter yang dialami Persebaya tidak hanya sekali ini. Kerusuhan juga pernah terjadi pada 12 Oktober 2017, ketika Persebaya kalah 0-1 dari Kalteng Putra di GBT di babak 16 besar Liga 2 Grup C.


Kemudian, pada Mei 2017, Bonek juga melakukan demonstrasi agar Iwan Setiawan dipecat setelah kalah dari tuan rumah Martapura FC.

Pada 2018 mess pemain menjadi sasaran demonstrasi. Bus tim yang sedang mengangkut pemain pulang dari laga away dilempari telur.

Pada 2019, Persebaya didemo setelah kalah dari Arema FC. Kantor Persebaya dan toko-toko Persebaya Store mengalami vandalisme dan digembok suporter yang kecewa.

Di stadion, bahkan terjadi dua kerusuhan selama 2019. Pertama pada 19 Juni ketika Persebaya bermain imbang 1-1 melawan Madura United di babak delapan besar Piala Indonesia. Pertandingan dihentikan beberapa menit sebelum laga berakhir.

Kerusuhan di stadion kedua pada 2019, terjadi pada 29 Oktober. Ketika itu, Persebaya tertinggal 2-3 dari PSS Sleman dalam matchday ke-25. Suporter masuk ke lapangan, melakukan perusakan, dan pembakaran.

Untuk memperbaiki stadion saja, Persebaya menghabiskan lebih dari 500 juta saat itu. Plus kena pertandingan usiran tanpa penonton sampai akhir musim.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/28/131458078/imbas-kerusuhan-suporter-dan-perusakan-stadion-di-sidoarjo-persebaya-rugi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke