Salin Artikel

Diselenggarakan di Surabaya, EAROPH World Congress 2022 Ke-28 Bahas Konsep Kota Masa Depan

JAKARTA, KOMPAS.com – Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), terpilih menjadi tuan rumah Eastern Regional Organization for Planning and Human Settlements (EAROPH) World Congress ke-28 yang akan berlangsung mulai Rabu (5/10/2022) hingga Jumat (7/10/2022).

Adapun tema yang diangkat pada kongres tersebut adalah “The Future of Human Settlements: Accelerating Recovery and Ushering into a New Era of Sustainable Urbanization Post Covid-19”.

Untuk diketahui, EAROPH merupakan organisasi internasional yang didirikan pada 1956. Organisasi ini menaungi pakar serta praktisi bidang perencanaan dan permukiman di wilayah Asia dan Australasia.

Adapun kongres tersebut diadakan setiap dua tahun untuk menentukan tampuk kepemimpinan EAROPH. Selain itu, kongres ini juga akan menghadirkan berbagai pakar serta praktisi bidang perencanaan dan permukiman dari lembaga internasional, seperti Bank Dunia, Asian Development Bank, serta Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman.

Para peserta acara merupakan pakar dari beberapa negara Asia dan Australasia, seperti Pakistan dan Filipina.

Vice President EAROPH sekaligus Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak merasa senang karena Surabaya bisa menjadi tuan rumah EAROPH World Congress ke-28.

Pasalnya, sebagai negara kepulauan yang luas dan besar, Indonesia memiliki banyak kota dan kawasan yang potensial untuk dikembangkan selain Jakarta.

Emil melanjutkan bahwa pada penyelenggaraan kongres tersebut, EAROPH bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain itu, EAROPH juga bermitra dengan United Cities and Local Government (UCLG) Asia-Pacific (APAC). Organisasi ini menaungi para kepala daerah dan asosiasi pemerintah daerah di wilayah Asia Pasifik.

“Dengan kerja sama tersebut, EAROPH World Congress akan menyelenggarakan ASEAN Mayors Forum (AMF) roundtable discussion dengan menghadirkan para kepala daerah dari negara-negara di Asia Tenggara,” ujar Emil di Kantor Badan Penghubung Pemprov Jatim, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/99/2022).

EAROPH World Congress tahun ini, lanjut Emil, memiliki tema yang menarik karena akan membahas isu dan strategi permukiman perkotaan di masa depan. Hal ini merupakan imbas dari perkembangan pesat teknologi digital serta arus urbanisasi yang kian pesat.

Selain itu, kongres tersebut juga menjadi kesempatan bagi Surabaya dan Jatim secara lebih luas untuk menempatkan diri dalam radar para pakar atau pelaku usaha di sektor ekonomi wilayah, properti, serta infrastruktur.

Salah satu wilayah di Jatim yang akan jadi pembahasan pada kongres tersebut adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Gresik, yakni Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).

JIIPE merupakan kawasan industri terintegrasi dengan luas 3.000 hektare dan menjadi salah satu lokasi pengembangan smelter Freeport.

Emil berharap, melalui EAROPH World Congress 2022, pihaknya dapat menarik investor untuk berinvestasi di bidang manufaktur high tech dalam skala besar.

“Dengan demikian, Jatim menjadi salah satu lokasi investasi paling kompetitif, tidak hanya di Indonesia, tapi juga Asia,” tuturnya.

Presiden EAROPH Yolanda Reyes mengaku antusias saat memilih Jatim sebagai lokasi penyelenggaraan EAROPH World Congress 2022. Wanita asal Filipina itu optimistis, kongres akan berjalan lancar dan baik.

“Saya berharap, kongres tersebut dapat menghasilkan program dan rekomendasi kebijakan yang dapat membawa hasil nyata dalam menjawab tantangan permukiman di masa mendatang dengan menghadirkan para pakar, praktisi, serta kepala daerah,” ujar Yolanda yang hadir melalui sambungan virtual.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) UCLG ASPAC Bernadia Tjandradewi mengatakan, para kepala daerah dari berbagai negara Asia Tenggara akan mengikuti EAROPH World Congress 2022 di Surabaya. Mereka akan duduk bersama membahas strategi mewujudkan kota masa depan.

“EAROPH World Congress 2022 menyinergikan para pakar, kepala daerah, serta stakeholder untuk dapat duduk bersama mengatasi berbagai problem perencanaan dan permukiman di perkotaan. Beberapa wali kota di Asia Tenggara akan hadir pada forum diskusi tersebut, yakni wali kota dari Myanmar, Malaysia, Kamboja, serta Indonesia sebagai tuan rumah,” kata Bernadia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/22/200806678/diselenggarakan-di-surabaya-earoph-world-congress-2022-ke-28-bahas-konsep

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com