Salin Artikel

Bonus Atlet Peraih Medali di Porprov Jatim Belum Cair, Ini Kata Wawali dan DPRD Surabaya

Dalam ajang Porprov Jatim tersebut, kontingen Surabaya mengantongi 130 medali emas, 99 perak, dan 125 perunggu.

Pemerintah Kota Surabaya telah menyatakan bakal memberikan bonus kepada atlet peraih medali.

Bagi atlet tunggal penerima medali emas akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 32 juta, beregu antara dua sampai empat orang mendapatkan Rp 27,2 juta, dan beregu lebih dari lima orang mendapatkan bonus Rp 24 juta.

Untuk peraih medali perak tunggal mendapat bonus Rp 16 juta, beregu dua sampai empat orang Rp 13,6 jutam dan beregu lebih dari lima orang sebesar Rp 12 juta.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memerintahkan agar bonus bagi para atlet berprestasi yang berlaga di Porprov Jatim segera dicairkan.

Ia meminta Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya memberikan bonus itu kepada 500 atlet lebih yang mendapat medali di ajang Porprov Jatim.

"Ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan untuk para atlet yang mengharumkan nama Surabaya. Mengingat beberapa waktu lalu, sejumlah atlet sempat sambat terkait bonus yang belum cair," kata Armuji di Surabaya, Selasa (20/9/2022).

Menurut Cak Ji, anggaran bonus para atlet itu sedang dibahas dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) bersama DPRD Kota Surabaya.

"Sebenarnya sudah dianggarkan, namun atlet yang memperoleh medali bertambah banyak, sehingga harus ditambah alokasi anggaran untuk bonus para atlet," ujar Cak Ji.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah menyesalkan bonus atlet yang meraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur, tak kunjung cair.

"Pemkot Surabaya bekerja lambat soal pemberian bonus atlet Porprov ini. Saya sangat menyesalkan dan menyayangkan. Kenapa? Para atlet sudah berjuang sekuat tenaga untuk mengharumkan nama Surabaya, namun apresiasi itu tak kunjung datang bagi atlet yang sudah menerima medali," ujar Khusnul.

Menurut Khusnul, para atlet sedang menunggu Pemkot Surabaya untuk segera mencairkan bonus tersebut.


Idealnya, kata Khusnul, bonus Porprov tersebut langsung diberikan saat penyambutan pada momen gala dinner dengan Wali Kota Surabaya. Sehingga penyambutan tersebut bukan sekadar acara seremonial.

Atlet, menurutnya, sudah membawa bonus saat pulang dari acara penyambutan. Sehingga mereka bahagia karena jerih payah mengharumkan nama Surabaya langsung diapresiasi.

"Bonus tersebut sekarang sedang dinanti para atlet. Makanya kami mendesak untuk segera dicairkan," kata Khusnul.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini menambahkan, Pemkot Surabaya telah meminta maaf atas keterlambatan pencairan bonus bagi para atlet. Namun, ke depannya, ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang.

"Untuk selanjutnya, saya berharap kejadian ini jangan sampai terulang kembali. Bonus atlet harus diberikan tepat waktu. Sebab para atlet sudah berjuang membawa harum nama Surabaya," kata dia.

Seperti diberitakan, Pemerintah Kota Surabaya belum membayarkan bonus kepada para atlet berprestasi Kota Surabaya yang meraih medali di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022.

Belum dibayarkannya sejumlah bonus kepada para atlet itu karena cabang olahraga (cabor) dan nomor yang dipertandingkan pada Porprov 2022 ada penambahan.

Selain itu, banyaknya medali yang diperoleh para atlet asal Kota Pahlawan ini melebihi prestasi pada 2019.

"Waktu itu di awal kami mengalokasikan Rp 10 miliar. Nah, karena tahun 2022 ini jumlah peraih medali baik emas, perak dan perunggu yang semakin banyak, maka bonus yang diberikan juga semakin banyak," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Wiwiek Widayati saat dihubungi, Jumat (15/9/2022).

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/21/051500778/bonus-atlet-peraih-medali-di-porprov-jatim-belum-cair-ini-kata-wawali-dan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com