Salin Artikel

Stadion Gelora Bung Tomo Sukses Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Asia U20, PSSI: Kami Puas

Di ajang tersebut, Timnas U20 Indonesia, selaku tuan rumah, berhasil lolos ke putaran final setelah meraih hasil sempurna. Tim asuhan Shin Tae-yong itu meraih tiga kemenangan dengan mencetak 12 gol dan kebobolan tiga gol.

Sekjen PSSI Yunus Nusi mengapresiasi Pemkot Surabaya karena telah memberikan pelayanan terbaik kepada tim yang bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo.

Yunus menilai, event yang berlangsung selama tiga lalu di Surabaya berjalan lancar tanpa ada kendala sama sekali.

Selain itu, Yunus mengapresiasi para suporter Timnas Indonesia di Kota Surabaya yang telah mendukung dengan semangat luar biasa selama kualifikasi.

"Dukungan suporter Kota Surabaya begitu kuat, hampir 25.000 ribu lebih penonton mendukung anak-anak kami, alhamdulillah bisa juara di kualifikasi kali ini," ucap Yunus saat gala dinner di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Senin (19/9/2022) malam.

Yunus berharap, kualifikasi Piala Asia U20 tak menjadi pertandingan internasional terakhir yang digelar di Stadion GBT.

Menurut dia, Stadion GBT Surabaya sudah sangat layak dijadikan venue event pertandingan bola tingkat Asia berikutnya, bahkan internasional.

"Kami harap event ke depan bisa digelar kembali di Gelora Bung Tomo Surabaya. Kami puas, senang dengan disiplin dan semangat suporternya," kata dia.

"Tribun dan stadion sudah hampir sempurna, keluar masuknya mudah, bahkan di luar stadion itu lalu lintas kendaraannya cepat terurai, karena ada tiga flow keluar masuk kendaraan dengan hampir 30.000 suporter," ucap Yunus.

Selain itu, Marselino turut mengapresiasi Pemkot Surabaya telah memberi fasilitas Stadion GBT sebagai venue sekaligus tempat latihan Timnas Indonesia.

"Sejauh ini Stadion GBT sudah sangat baik di gelaran Kualifikasi Piala Asia. Bahkan kami bisa lolos ke pertandingan berikutnya di Uzbekistan. Apa lagi kan digelarnya di Surabaya, wani," kata dia.


Pertandingan Kualifikasi Piala Asia U20 2023 Timnas Indonesia melawan Vietnam di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya adalah bagian dari sejarah.

Momen kemenangan itu membuat bangga Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan seluruh masyarakat Indonesia, terutama bagi warga Kota Pahlawan.

"Surabaya dan warganya akan selalu ada untuk Indonesia," kata Eri.

Menurut Eri, FIFA telah melihat langsung situasi di stadion GBT.

"Alhamdulillah tadi FIFA melihat jalan yang masuk ke GBT. Kaget betul FIFA, karena ada jalur yang dari tol, baik jalur yang dari Pelindo, juga jalur dari JLLB (Jalur Lingkar Luar Barat)," kata Eri.

"Mereka mengatakan ini sebenarnya tujuh bulan, delapan bulan dari waktu sidak pertama, tapi sekarang sudah selesai," ucap Eri.

Untuk ke depannya, Eri siap jika stadion GBT  akan terus menjadi tempat pertandingan-pertandingan skala nasional dan internasional.

"Insya Allah ke depan GBT akan menjadi salah satu base camp-nya pertandingan Garuda, Bangsa Indonesia, dan PSSI," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/20/230736778/stadion-gelora-bung-tomo-sukses-jadi-tuan-rumah-kualifikasi-piala-asia-u20

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com