Salin Artikel

Mahasiswa Unej Diduga Jadi Korban Perploncoan Saat Ospek, Pihak Kampus Bentuk Tim Investigasi

Dugaan perploncoan tersebut antara lain pemberian tugas yang berat hingga melakukan kegiatan sampai pukul 01.00 WIB.

Selain itu, Maba tersebut diberi tugas sebagai syarat meminta tanda tangan para seniornya. Namun, bila tugas yang diberikan tidak selesai, maka tidak diberi tanda tangan.

Bahkan, bila tidak berhasil mengerjakan tugas dan tidak mendapatkan tanda tangan senior, mereka dimarahi, dibentak-bentak, hingga diancam tidak mendapatkan sertifikat Ospek.

Penjelasan kakak mahasiswa Unej

Aksi perploncoan ini diungkap oleh kakak salah seorang mahasiswi, yakni AW. Menurut dia, dirinya merasa aneh karena adiknya selalu punya kegiatan di kampus pada malam hari, yakni pukul 20.00 WIB hingga sekitar pukul 01.00 WIB.

“Itu dialami pada adik saya yang baru kuliah disana,” kata Aw pada Kompas.com via telepon, Senin (19/9/2022).

Akhirnya, AW mengikuti adiknya dan ternyata kegiatan Ospek di kampus juga dilangsungkan malam hari hingga pulang dini hari.

Ternyata, adiknya diwajibkan untuk ikut kegiatan ospek di Fakultas Teknik bersama dengan 800 Maba lainnya. Kegiatan itu digelar sejak akhir Agustus.

“Kenapa itu wajib, karena dilaksanakan BEM dan atas pengetahuan Fakultas,” ucap dia.


Dilakukan hingga dini hari

Kegiatan itu dilakukan pada malam hari, karena pagi hingga sore ada kegiatan kuliah di kampus.

Menurutnya, adiknya mau bercerita setelah dipaksa.

Sang adik mengaku ada kegiatan yang dilakukan mulai pukul 20.00 WIB hingga dini hari.

Kegiatan Ospek tidak digelar di kampus, namun di luar seperti di kafe yang ada di sekitar kampus.

Arif menyebutkan, tugas yang diberikan pada Maba dinilai tidak masuk akal. Seperti mencari tanda tangan para senior dengan syarat harus menyelesaikan tugas yang berat dulu.

Kalau tidak selesai, Maba akan dimarahi, dibentak, dan diancam tidak dapat sertifikat.

“Kenapa saya sebut perploncoan, karena sudah di luar batas, ada unsur perundungan di situ,” tutur dia.

Tak boleh boncengan sesama jenis

Tak hanya itu, kata dia, para Maba tersebut juga tidak diperbolehkan diantar oleh orangtuanya.

Mereka juga tidak diperbolehkan berboncengan dengan sesama jenis kelamin, sehingga harus berboncengan antara cowok dan cewek.

Bahkan, potongan rambut mahasiswa yang ikut Ospek juga harus dengan model yang sama. Bila berbeda, maka akan dimarahi oleh panitia.

Akibatnya, kata dia, banyak mahasiswa yang stres dengan perlakuan saat Ospek tersebut.

Bahkan, banyak mahasiswa yang sakit dan izin tidak ikut kegiatan Ospek. Berdasarkan data yang dimilikinya, ada sekitar 51 anak yang sakit, sebagian besar diduga karena stres.

“Yang saya sesalkan ada unsur kekerasan verbal, kalau fisik saya tanya tidak ada,” tambah dia.

Dia menilai sebagian besar Maba tidak berani bercerita terkait kegiatan kampus itu.

Bahkan sekarang mereka juga khawatir karena ada semacam tekanan dari mahasiswa senior mereka.


Pihak kampus bentuk tim investigasi

Sementara itu, Humas Universitas Jember Rokhmad Hidayanto dalam keterangan resminya menyatakan, Universitas Jember berkomitmen melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan mahasiswa baru tanpa perploncoan dan kekerasan apa pun.

Hal tersebut sesuai dengan pemberitahuan Pelaksanaan P2MB yang disampaikan oleh Wakil Rektor 1 pada seluruh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan alumni.

Menurutnya, pihak universitas tidak akan membiarkan adanya tindakan-tindakan di luar aturan yang berlaku,

"Untuk itu Universitas akan membentuk Tim Investigasi yang bertugas untuk mencari informasi secara objektif dan berimbang terkait dengan apa yang terjadi selama pelaksanaan P2MB di Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember," katanya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (20/9/2022).

Selama tim investigasi melakukan tugasnya, kegiatan P2MB di Fakulktas Teknik dihentikan sementara waktu.

"Jika ternyata memang ditemukan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan P2MB maka pihak yang terlibat akan diberi sanksi sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku," tandasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/20/124442278/mahasiswa-unej-diduga-jadi-korban-perploncoan-saat-ospek-pihak-kampus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke