Salin Artikel

7 Ekor Lutung Jawa Dilepasliarkan di Hutan Malang Selatan

MALANG, KOMPAS.com - Setelah sekitar 1 tahun 6 bulan menjalani masa rehabilitasi, tujuh ekor lutung jawa dilepasliarkan ke habitat aslinya di kawasan hutan lindung petak 100 H milik Perhutani di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (17/9/2022).

Tujuh ekor hewan primata endemis itu terdiri dari dua ekor jantan dan lima ekor betina. Satwa itu dilepasliarkan dengan dibagi menjadi dua koloni.

Sebelum dilepasliarkan, jajaran Balai Besar Konsrvasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dan Aspinall Foundation, organisasi non-pemerintah yang fokus di bidang konservasi hewan primata, mengurung mereka di kawasan hutan lindung petak 100 H milik Perhutani selama beberapa hari.

Tujuannya agar sebelum dilepasliarkan, tujuh ekor lutung jawa itu beradaptasi dengan lingkungan barunya, setelah menjalani rehabilitasi.

Kepala BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan mengatakan, tujuh ekor lutung jawa itu didapat dari hasil pemberian sukarela masyarakat dan translokasi BKSDA Yogyakarta karena kelebihan kapasitas.

"Sebelum dilepasliarkan, mereka sudah menjalani rehabilitasi selama kurun waktu 1 tahun 6 bulan. Selama rehabilitasi mereka kami ajari cara mencari makan sendiri, sampai waktunya siap untuk dilepasliarkan hari ini," ungkapnya saat ditemui di sela pelepasliaran, Sabtu.

Usai dilepasliarkan, tujuh ekor lutung tidak begitu saja dibiarkan. Tim dari Aspinall dan BKSDA Jawa Timur akan terus memantau perkembangan mereka di hutan lepas selama tiga bulan.

"Monitoring dilaksanakan secara harian, mingguan dan bulanan. Untuk memastikan ketahanan hidup lutung di alam liar yang baru. Sampai mereka bisa benar-benar mandiri mencari makan sendiri, bersarang dan mempertahankan kawanannya,” tuturnya.

Lutung jawa itu dilepasliarkan di kawasan hutan lindung petak 100 H milik Perhutani karena kawasan itu merupakan habitat asli lutung jawa. Selain itu, berdasarkan hasil kajian kawasan hutan lindung Malang Selatan dianggap paling ideal melepas lutung jawa.

"Ini merupakan upaya kami memulihkan populasi lutung jawa di habitat ini,” terangnya.

"Di kedua titik ini, masih sering kita temukan lutung jawa yang hidup dan berkembangbiak dengan baik," jelasnya.

Sementara itu, predator yang menjadi ancaman lutung jawa yang perlu diwaspadai adalah macan dan manusia.

"Tapi paling besar ancamannya adalah dari manusia. Sebab kalau tidak diberikan edukasi, masih banyak masyarakat yang ingin memelihara lutung jawa ini," pungkasnya.

Untuk mengantisipasi hal itu, Satuan Korps Marinir TNI Angkatan Laut, yang menempati salah satu kawasan tidak jauh dari hutan lindung petak 100 H sebagai pusat latihan tempur, juga turut melakukan monitoring terhadap kelestarian ekosistem lutung jawa. Khususnya dalam hal mengawasi pemburuan liar terhadap lutung jawa di area Malang Selatan.

"Kalau malam, setiap anggota jaga pasti patroli malam ke dalam hutan. Selain dalam rangka patroli wilayah, juga memantau adanya potensi perburuan liar ekosistem alam di kawasan ini," ungkap Komandan Pos Pantai Baruna, Serka Marinir Darsono TP saat ditemui, Sabtu.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/17/210547778/7-ekor-lutung-jawa-dilepasliarkan-di-hutan-malang-selatan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke