Salin Artikel

Usai Terlibat Kecelakaan di Tol Jombang, Menteri Pertanian Buka Acara Rembug Utama KTNA di Kota Batu

Mentan bahkan telah membuka kegiatan Rembug Utama Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) di Kota Batu, Jawa Timur. Kegiatan itu digelar di Balai Kota Among Tani pada Jumat (16/9/2022).

Kegiatan itu diikuti sekitar 1.500 petani dan nelayan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, ada 54 stan yang menampilkan hasil komoditi pertanian masing-masing daerah.

Dalam kegiatan itu, KTNA juga memberikan tanda kehormatan kepada Mentan berupa pin emas lencana utama Adi Bakti Tani.

Mentan mengatakan, rembug KTNA penting untuk merencanakan strategi dalam menghadapi kondisi pertanian Indonesia ke depan.

Dia berharap KTNA bisa menjadi menjadi bagian dari perjuangan pertanian di Indonesia.

"Ini bukan rembug biasa, ini penting sangat strategis. Bagaimana menghadapi kondisi yang tidak menentu ke depan. Setelah kegiatan ini, ketika pulang harus membawa semangat, jangan oleh-oleh saja," kata SYL dalam sambutannya.


Dia mengatakan kondisi produksi pangan nasional diprediksi aman pada tahun 2022 ini.

Namun, menurutnya Indonesia tidak boleh terlalu percaya diri dan harus siap menghadapi kondisi apa pun pada tahun 2023 mendatang.

Mentan mengingatkan dampak dari adanya perang antara Rusia dan Ukraina mengakibatkan harga pupuk jadi mahal.

"Karena sumber fosfat, kalium ada di sana," katanya.

Namun, dia yakin bahwa kondisi pertanian di Indonesia kuat dengan tanah yang subur dan sinar matahari.

Kondisi pertanian yang baik dibuktikan dengan Indonesia selama tiga tahun sudah tidak pernah melakukan impor beras.

Mentan bahkan menargetkan pada tahun 2023, Indonesia bisa melakukan swasembada jagung.

"Tiga tahun kita tidak impor bagus, 2020 over stok, kita sekarang juga over stok, kita telah swasembada beras, tahun depan kita jagung harus swasembada juga, kenapa harus impor kalau memang bisa," katanya.

Namun, diakuinya untuk komoditi bahan pokok lainnya, Indonesia masih melakukan impor.

Sehingga Mentan berharap melalui KTNA bisa membantu Indonesia dalam mewujudkan swasembada pangan.

Dia berharap tidak ada pihak-pihak yang nakal melakukan impor ketika Indonesia panen komoditi pangan.

"Ketika panen jangan impor paling murah, impor memang tidak haram, karena kita ekspor juga ke luar negeri. Tapi sepanjang kita bisa berbuat, kenapa tidak, apapun yang substitusi impor, KTNA bisa berbuat," katanya.

Terkait pengendalian Inflasi, dia meminta setiap daerah melakukan jaringan dan pemetaan kondisi pertanian yang ada untuk mendukung satu sama lain.

"Daerah-daerah yang merah katakanlah menyikapi inflasi harus terpetakan dan daerah surplus harus terpetakan. Dengan demikian, network ini mereka bisa atur sehingga ekosistem dari sistem logistik pangan kita perbaiki ke depan," katanya.


Di sisi lain, Ketua KTNA Yadi Sofyan Noor mengatakan pemberian tanda kehormatan kepada Syahrul Yasin Limpo karena sosoknya dinilai memiliki pengabdian dan kesetiaan dalam membina petani.

Kemudian memotivasi semangat dan tanggung jawab serta kemandirian petani dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Menurut Yadi, Syahrul juga memiliki komitmen dalam membangun sistem usaha agribisnis dan pemberdayaan petani milenial.

"Dukungan fasilitas prasarana dan sarana pertanian yang diberikan Mentan juga mampu mempercepat dan meningkatkan produksi pangan sehingga tercapainya swasembada beras," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/16/172027778/usai-terlibat-kecelakaan-di-tol-jombang-menteri-pertanian-buka-acara-rembug

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke