Salin Artikel

Tinjau Kerusakan Stadion Gelora Delta, Pemkab Sidoarjo Sebut Ada Barang yang Dijarah

Kepala Dinas Pemuda Sidoarjo Joko Supriyadi mengatakan, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor telah melihat langsung kerusakan di dalam stadion pada Jumat (16/9/2022) pagi.

"Tadi Pak Bupati sudah ninjau langsung ke lokasi, melihat kondisi kerusakan usai kejadian semalam," kata Joko kepada Kompas.com melalui sambungan teleponnya, Jumat (16/9/2022).

Joko mendampingi Bupati Muhdlor bersama perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sidoarjo dan beberapa konsultan.

"Kalau nominalnya saya belum tahu tadi bareng sama teman-teman dari Dinas PU dan konsultan juga," kata dia.

Berdasarkan tinjauan itu, kerusakan terdapat di sejumlah titik, seperti pagar pembatas antara penonton dan lapangan sekitar 300 meter, kursi pemain cadangan, papan reklame, dan pintu masuk halaman stadion.

Tak hanya kerusakan fasilitas, Pemkab Sidoarjo juga mendapati sejumlah aset di Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang dijarah oknum penonton.

"Yang dijarah atau hilang itu ada mixer sound beserta satu mik dan kabelnya, 16 kursi lipat," ungkap dia.

Hal itu, kata Joko, terlihat dari pengamatan jumlah penonton di beberapa tribun stadion. Sebab, kapasitas stadion kebanggaan warga Sidoarjo itu sebanyak 30.000 penonton.

"Sekilas pengamatan saya ya, semalam tribun Timur, Utara dan Selatan itu penuh, Itu hampir penuh ditambah lagi suporter atau penonton yang di luar, jadi sekitar 20.000 penonton itu. Nah kalau ricuh dengan tenaga pengamanan yang hanya ribuan jelas kurang maksimal," papar dia.

Setelah melakukan peninjauan, kini Joko dan beberapa pihak sedang menghitung total kerugian akibat insiden perusakan itu. 


Nantinya, Pemkab Sidoarjo akan memberikan catatan kerusakan itu kepada manajemen Persebaya untuk ganti rugi.

"Nanti kita mewakili pemkab akan menyerahkan ke mereka (Manajemen Persebaya), karena wajib mengganti semuanya yang rusak dan hilang," terang dia.

Tanggung Jawab Manajemen Klub

Joko mengungkap alasan mengirimkan biaya perbaikan akibat kerusakan itu kepada manajemen Persebaya. Menurutnya, kerusakan yang terjadi di dalam stadion saat menggelar pertandingan menjadi tanggung jawab klub.

Hal itu telah menjadi konsekuensi klub dan telah disampaikan sebelum pertandingan dimulai.

"Dari awal ketika mau main di sini memang harus begini, ketika mau pakai maka risiko yang seperti ini harus ditanggung juga, sudah dibicarakan sebelum pakai juga. Apalagi sistem pertandingan kita itu kan klub dan suporter jadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan," ucap dia.

Joko berharap manajemen Persebaya segera memperbaiki kerusakan di Stadion Gelora Delta. Sebab, klub kebanggaan warga Sidoarjo, Deltras, akan bermain di stadion itu pada 22 September.

"Kita akan beri deadline, kalau bisa sebelum tanggal 22 September ini harus selesai karena di tanggal itu ada pertandingan Deltras Sidoarjo," terangnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/16/130656278/tinjau-kerusakan-stadion-gelora-delta-pemkab-sidoarjo-sebut-ada-barang-yang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com