Salin Artikel

Pupuk Palsu Beredar di Magetan, Dijual Lebih Mahal dari Pupuk Asli

Mereka adalah SR (36), warga Desa Selotinatah, Kabupaten Magetan, MZ (39) dan UH (49) yang merupakan warga Kabupaten Mojokerto.

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di jalan persawahan di Desa Ngrini, Kecamatan Ngariboyo, Magetan ketika akan mengedarkan pupuk palsu.

”Dari pengakuan pelaku mereka mendatangkan pupuk palsu tersebut dari Mojokerto untuk diedarkan di Kabupaten Magetan,” ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Magetan, Kamis (15/09/2022).

Muhammad Ridwan menambahkan, ketiga pelaku bahkan menjual pupuk palsu tersebut lebih mahal dibandingkan pupuk bersubsidi asli.

Para pelaku telah tiga kali melakukan penjualan pupuk palsu di Kabupaten Magetan.

“Satu karung dijual Rp 165.000 padahal pupuk asli bersubsidi dijual dengan harga Rp 115. 000. Mereka sangat merugikan petani,” imbuhnya.


Pupuk yang diedarkan oleh ketiga pelaku tersebut dipastikan palsu karena dibuat dari bahan-bahan yang tidak mengandung unsur pupuk.

Dari hasil pengecekan laboratorium di Universitas Brawijaya, dipastikan pupuk yang diedarkan oleh pelaku sama sekali tidak mengandung Natrium, Phospat dan Kalium NPK.

"Kami sudah minta keterangan ahli dari Fakultas Pertanian Brawijaya. Memastikan bahwa itu pupuk palsu, NPK-nya nol, NPK-nya tidak ada sama sekali,” ucapnya.

Dari para pelaku, polisi berhasil mengamankan 50 karung pupuk palsu, sebuah mobil untuk mengangkut pupuk, puluhan karung, peralatan pengemas, serta sebuah HP yang digunakan untuk berkomunikasi.

Polisi akan menjerat pelaku dengan Pasal 62 ayat 1 UU RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau Pasal 122 UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan.

Atau pasal 113 UU RI  Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan jo pasal 53 KUHP.

“Ancaman hukumannya penjara paling lama 5 tahun atua denda paling banyak Rp 2 miliar,” pungkas Ridwan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/15/213829978/pupuk-palsu-beredar-di-magetan-dijual-lebih-mahal-dari-pupuk-asli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke