Salin Artikel

Kafe di Kota Malang 3 Kali Dibobol Maling, Pelaku Diduga Orang yang Sama

Peristiwa terakhir terjadi pada Selasa (13/9/2022), pukul 02.30 WIB. Pelaku yang merupakan seorang pria diduga menyelinap ke dalam kafe dan kabur menggondol berbagai peralatan elektronik.

Owner Kafe Bukit Delight Yuanita (30) mengatakan, peristiwa tersebut terekam kamera pengawas closed circuit television (CCTV). Pelaku masuk ke dalam kafe itu lewat pagar samping.

"Jadi di sebelah kafe ini kan ada jalan kecil, pelaku membawa sepeda motor, kemudian ditaruh di pinggir, masuk nyelempit lewat dekat pagar itu," kata Yuanita saat ditemui, Rabu (14/9/2022).

Kemudian pelaku menuju dapur dengan masuk melalui jendela yang kemudian dibuka secara perlahan. Setelahnya, pelaku mengambil amplifier dan pengeras suara beserta dudukannya.

"Pas di dapur itu, pelaku sempat mencabut colokan kabel CCTV. Orangnya itu masuk ke dalam dapur, saya juga tidak tahu buka tutupan jendela ini gimana. Tapi dilihat dari rekaman ini, pelaku pelan-pelan sekali melakukan semuanya," katanya.

Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku terlihat mengenakan topi, jaket, dan celana panjang. Pada saat kejadian, kafe sudah tutup dan terdapat pegawai yang menginap.

"Pegawai saya itu sempat ambil cucian kan ada mesin cuci di sini, itu tapi setelah selang beberapa waktu kejadian. Ya awalnya enggak sadar kalau ada yang hilang, baru pagi itu kok amplifier, sound system, sama stand-nya hilang. Dilihat dari CCTV dicuri," katanya.

Yuanita sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Lowokwaru. Kerugian yang ditaksir akibat insiden itu sekitar Rp 5 juta.


Yuanita mengatakan, tak ada yang mengenali pelaku termasuk pegawainya. Namun, ia menduga pelaku adalah orang yang sama dengan dua pencurian sebelumnya.

"Sebelumnya sudah dua kali kebobolan. Pertama Juli, waktu itu posisi kafe direnovasi, yang dicuri alat-alat tukang. Kemudian bulan Agustus itu diambil tablet, HP, uang belanjaan, total ruginya waktu itu Rp 10 juta," katanya.

Menurutnya, pada peristiwa pencurian kedua tersebut, pelaku terlihat berkeliling ke seluruh sudut kafe. Ia menduga, pelaku sengaja berkeliling untuk merencanakan pencurian berikutnya.

"Yang kedua itu, pelaku sempat keliling-keliling di dalam kafe. Ya pelakunya mirip dari semua kejadian. Enggak ada yang kenal sama pelaku ini, pegawai sama tukang parkir juga sudah saya tanyai," katanya.

Plt Kapolsek Lowokwaru AKP Anton Widodo mengatakan, pelaku belum melakukan laporan secara resmi atau hanya menyampaikan secara lisan.

"Tetapi kita tadi malam sudah cek ke TKP (tempat kejadian perkara), nanti dia (korban) datang ke sini lagi kita terbitkan laporannya," kata Anton saat dihubungi via telepon secara singkat, Rabu (14/9/2022).

https://surabaya.kompas.com/read/2022/09/14/162016278/kafe-di-kota-malang-3-kali-dibobol-maling-pelaku-diduga-orang-yang-sama

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com