Ikut Terjatuh Saat Jembatan Gantung di Probolinggo Roboh, Siswa SMP: Beberapa Teman Sempat Enjot-enjotan

Seorang korban yang merupakan siswa kelas VIII SMPN 1 Pajarakan berinisial J menceritakan detik-detik menegangkan saat peristiwa tersebut terjadi.

Menurut J, jembatan roboh ketika kawan-kawannya melintas pada Jumat (9/9/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu mereka mengikuti kegiatan jalan sehat yang dilakukan pihak sekolah dalam rangka memperingati Hari Olaraga Nasional.

Adapun jembatan tersebut merupakan salah satu rute yang dilewati.

"Teman-teman sempat enjot-enjotan (melompat-lompat) di jembatan. Tak lama jembatan ambruk," kata dia, seperti dilansir dari Surya.co.id.

Dilarikan ke RS

Sebanyak 36 siswa yang saat itu berada di atas jembatan seketika berjatuhan ke sungai.

Suasana riang pun berubah menjadi jerit panik dan tangisan.

"Saya dan puluhan teman jatuh ke sungai," kata J.

Belasan orang siswa dan guru harus dirujuk ke Rumah Sakit Waluyo Jati Kraksaan karena mengalami luka.

Rata-rata para korban mengalami luka robekan, memar, hingga sesak napas.

"Saya mengalami luka di bagian jari tangan kiri akibat terbentur tiang jembatan," ujar dia.

Jembatan berusia 20 tahun

Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Probolinggo Hengki Cahjo Saputra menjelaskan, jembatan gantung berketinggian 10 meter tersebut sudah berusia 20 tahun.

"Jembatan gantung ambruk dikarenakan overload. Ketika berada di atas jembatan, sekitar 36 siswa tersebut berkumpul serta menggoyang-goyangkan jembatan. Karena overload, akhirnya cantolan pemberat jembatan yang ada di ujung itu patah,” kata Hengki saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

Beberapa komponen jembatan berjatuhan ke sungai sehingga perlu dilakukan perbaikan pada jembatan sisi timur dan barat.

“Untuk penanganan masih dilakukan asesmen di lapangan oleh Dinas PUPR. Pembenahan dirapatkan dengan BPBD karena bencana leading sektornya BPBD. Harapannya secepatnya nanti dari hasil rakor itu bisa menggunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk perbaikan jembatan,” terang Hengki.

Sedangkan pengobatan korban akan ditanggung oleh pemerintah daerah.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Cerita Saksi Jembatan Gantung di Kraksaan Probolinggo Ambruk, Siswa Bergurau Lompat-Lompatan