Salin Artikel

Hiu Tutul Terdampar dan Mati di Lumajang, Bangkai Dipotong-potong lalu Dikubur

Ikan sepanjang tiga meter dan lebar hampir dua meter itu pertama kali ditemukan oleh nelayan setempat.

Terdampar dan mati

Alim, salah seorang warga mengatakan, hiu itu diketahui terdampar sejak dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Nelayan dan warga setempat berusaha menggiring hiu besar itu untuk bisa kembali ke tengah laut.

Sayang, usaha warga dan nelayan gagal. Hiu itu akhirnya mati di bibir pantai.

"Hiunya besar, tengah malam itu ada yang tahu kalau ada hiu terdampar, orang-orang coba mendorong ke laut, tapi tidak bisa saking besarnya," kata Alim.

Dipotong dan dikubur

Untuk mempermudah penguburan, warga memutuskan untuk memotong bangkai hiu menjadi beberapa bagian.

Bangkai ikan dengan nama latin Rhincodon typus itu lalu dikuburkan di sekitar pantai Mbah Drajid agar tidak menimbulkan bau yang menyengat.


"Dipotong-potong supaya enak nguburnya karena kan besar, tadi siang sudah dikubur supaya tidak ada bau," tambahnya.

Sementara, Kabid Kedaruratan Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Joko Sambang belum bisa memastikan penyebab hiu tutul itu terdampar.

Dugaan sementara ikan tersebut terdampar karena adanya arus laut akibat badai yang terjadi di Samudera Hindia.

"Kemungkinan terbawa arus besar karena angin dan badai di tengah laut," jelasnya.

Untuk diketahui, menurut Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2013, hiu tutul atau hiu paus merupakan hewan langka yang dilindungi.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/28/213015578/hiu-tutul-terdampar-dan-mati-di-lumajang-bangkai-dipotong-potong-lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke