Salin Artikel

Kasus DBD di Tuban Melonjak, 3 Pasien Meninggal

Berdasarkan data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Koesma Tuban, selama kurun waktu delapan bulan terakhir tercatat tiga orang pasien DBD meninggal.

Direktur RSUD Dr. R Koesma Tuban, Masyhudi mengatakan, mulai bulan Januari hingga Agustus 2022, RSUD dr Koesma Tuban telah menangani 155 pasien DBD.

Pasien DBD yang dirawat selama ini rata-rata usianya berkisar antara 4-17 tahun, termasuk tiga orang pasien yang meninggal

"Bulan April ada satu pasien berusia 14 tahun, lalu Juli ada dua pesien meninggal lagi, usianya 10 dan 17 tahun," kata Masyhudi, kepada Kompas.com, Jumat (26/8/2022).

Masyhudi mengatakan, penyebab kematian pasien DBD yang di RSUD dr Koesma Tuban ini, lantaran pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi buruk.

"Rata-rata pasien DBD yang meninggal, karena mereka terlambat dibawa ke RSUD untuk mendapatkan penanganan medis," terangnya.


Menurutnya, jumlah pasien DBD tahun ini lebih banyak dibanding tahun 2021 yang hanya sebanyak 109 pasien dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 3 orang.

Salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah pasien DBD yang ada di RSUD dr Koesma Tuban tersebut adalah kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Jadi, masih ada curah hujan di beberapa bulan terakhir ini, sehingga angka DBD otomatis mengalami kenaikan juga," jelasnya.

Dia mengajak masyarakat meningkatkan daya tahan tubuh serta menerapkan pola hidup sehat dan bersih untuk mencegah virus DBD yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

"Mencegah itu lebih baik daripada mengobati," ujarnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/26/110141278/kasus-dbd-di-tuban-melonjak-3-pasien-meninggal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke