Salin Artikel

Mengenal 6 Suku di Jawa Timur, dari Suku Jawa hingga Suku Tengger

KOMPAS.com - Provinsi Jawa Timur secara geografis terbagi menjadai dua bagian, yaitu Jawa Timur daratan dan Kepulauan Madura.

Provinsi yang berlokasi di bagian paling timur Pulau Jawa ini didiami oleh masyarakat yang heterogen dari bermacam- macam suku bangsa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa.

Berikut adalah penjelasan tentang beberapa suku yang ada di Jawa Timur dan keunikannya.

Suku Jawa adalah suku terbesar yang mendiami wilayah Pulau Jawa, termasuk Provinsi Jawa Timur.

Suku Jawa dikenal dengan keramahan dan filosofi- filosofi hidup yang mereka pegang teguh.

Selain itu suku Jawa dikenal dengan hasil budaya seperti rumah adat berbentuk Joglo, tarian adat, busana adat serta bahasa daerah sehari-hari.

Tak heran jika sekilas budaya di Provinsi Jawa Timur memiliki kemiripan dengan daerah lain yang juga dihuni oleh suku Jawa.

Suku Madura adalah sebutan untuk masyarakat yang mendiami Pulau Madura, Jawa Timur.

Meski begitu, suku Madura telah tersebar di berbagai daerah karena memiliki budaya merantau.

Logat bahasa daerah menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki oleh suku Madura.

Suku Madura juga dikenal memiliki kekerabatan yang kuat, seperti pada tradisi Toron atau pulang kampung saat Idul Adha untuk berkumpul dengan keluarga.

Suku Bawean adalah sebutan untuk masyarakat yang mendiami Pulau Bawean yang terletak di bagian utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Sama seperti suku Madura, masyarakat suku Bawean juga memiliki budaya merantau.

Suku Bawean memiliki rumah adat bernama rumah dhurung yang memiliki arsitektur cukup unik.

Dhurung adalah bangunan tambahan yang didirikan di depan rumah sebagai tempat untuk menerima tamu.

Suku Osing adalah sebutan untuk masyarakat yang mendiami wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, salah satunya di Desa Kemiren.

Keberadaan suku Osing di Banyuwangi tidak terlepas dari sejarah Kerajaan Blambangan dan peristiwa puputan bayu.

Masyarakat di Blambangan yang memutuskan untuk menetap inilah yang menjadi cikal bakal dari suku Osing.

Keunikan suku Osing ada pada bahasa Using yang memiliki dialek yang khas.

Selain itu terdapat tradisi unik suku Using seperti tumpeng Sewu dan Mepe Kasur.

Suku Samin adalah sebutan untuk masyarakat yang mendiami wilayah pedalaman Blora, Jawa Tengah di sekitar Pegunungan Kendeng.

Persebaran masyarakat suku Samin juga ditemukan di daerah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, salah satunya di Bojonegoro.

Orang Samin menyebut diri mereka sebagai Sedulur Sikep atau Wong Sikep memiliki arti orang yang baik dan jujur.

Sikep juga dapat diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab.

Suku Tengger adalah sebutan untuk masyarakat yang mendiami dataran tinggi di sekitar Pegunungan Tengger yang juga meliputi wilayah Gunung Bromo dan Semeru.

Peradaban suku Tengger konon sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Tradisi masyarakat Tengger terkait dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, sebelum kemudian masuk ajaran agama Hindu dan Buddha di wilayah tersebut.

Berbagai ritual dan tradisi tersebut kemudian diwariskan nenek moyang hingga generasi suku Tengger masa kini.

Beberapa upacara adat tersebut antara lain Pujan Karo, Pujan Kapat, Pujan Kapitu atau Megeng, Pujan Kawolu, Pujan Kasanga atau Pujan Mubeng, Hari Raya Yadnya Kasada atau Pujan Kasada, dan Unan-unan atau Upacara Pancawarsa.

Sumber:
rri.co.id 
bobo.grid.id 
travel.kompas.com ( Penulis : Kistin Septiyani | Editor : Anggara Wikan Prasetya, Ni Nyoman Wira Widyanti)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/21/201519378/mengenal-6-suku-di-jawa-timur-dari-suku-jawa-hingga-suku-tengger

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com