Salin Artikel

Pemkab Banyuwangi Berkomitmen Alokasi Dana Desa 2023 Tetap, Ada Anggaran Motor Kades

Namun, Pemkab Banyuwangi berkomitmen anggaran dana desa dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) tidak ikut turun.

Hal itu disampaikan Ipuk saat berbincang dengan para kepala desa dari Kecamatan Purwoharjo, Bangorejo, Gambiran, Tegalsari, Siliragung, dan Pesanggaran, di Balai Desa Bulurejo, Kamis (18/8/2022).

"Dengan berbagai kondisi tantangan fiskal, dana desa tahun depan mungkin berpotensi turun. Tapi Pemkab Banyuwangi berkomitmen ADD tahun depan nilainya tetap, tidak ikut turun," kata Ipuk di Balai Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, melalui rilis yang diterima, Sabtu (20/8/2022).

Ipuk menjelaskan, menurunnya alokasi dana desa dari pemerintah pusat itu mempengaruhi alokasi dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Sebab, besaran alokasi dana desa dari APBD mengikuti persentase minimal dana dari pusat.

Ipuk berkomitmen nilai ADD pada 2023 di Banyuwangi tetap seperti tahun. Menurutnya, ada tiga isu krusial pada 2023 yang mempengaruhi berkurangnya ADD dari pusat ke daerah.

"Pertama, persiapan pemilihan umum serentak 2024, sehingga APBN akan mengalokasikan untuk masa persiapan tersebut," ucapnya.

Pemkab Banyuwangi mengalokasikan anggaran sekitar Rp 100 miliar pada 2023 untuk tahapan persiapan Pemilu 2024.

Tak hanya itu, menurut Ipuk, ada kebijakan pemerintah pusat yang dibebankan kepada daerah.

Seperti anggaran untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang sebelumnya dari pemerintah pusat, tahun depan dibebankan ke daerah.

Demikian juga untuk vaksinasi. Dukungan vaksinasi dari Pemkab Banyuwangi kurang lebih Rp 5 miliar. Ada pula kebijakan pelayanan administrasi kependudukan.

"Untuk cetak blanko e-KTP yang awalnya dari pemerintah pusat kini dibebankan kepada pemerintah daerah," jelas Ipuk.

Sementara untuk kebutuhan blangko e-KTP, KK, dan dokumen kependukan lainnya Pemkab Banyuwangi menganggarkan sekitar Rp 5 miliar.

"Melihat kondisi global dan isu krusial 2023, kami Pemkab Banyuwangi tetap berkomitmen kepada pemerintah desa bahwa ADD tetap atau sama dengan 2022, meskipun pendapatan daerah khususnya transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) dari pusat berpotensi turun pada 2023," ucap Ipuk.

Selain hal tersebut, Pemkab Banyuwangi juga telah mengalokasikan anggaran kendaraan dinas untuk kepala desa berupa sepeda motor. Namun, alokasi sepeda motor itu dilakukan secara bertahap.

"Untuk kepala desa mulai tahun ini sudah dianggarkan kendaraan dinas berupa sepeda motor yang akan diberikan secara bertahap," kata Ipuk yang disambut riuh kepala desa yang hadir.

Pada APBD 2022, alokasi kendaraan dinas diberikan kepada 35 desa. Lalu, P-APBD 2022 untuk 50 desa dan APBD induk 2023 untuk 53 desa. Sedangkan P-APBD 2023 sebanyak 51 desa.

"Nanti diatur lagi mana saja desa yang masuk 2022 atau 2023," terang Ipuk.

Komitmen Ipuk disambut positif oleh para kepala desa. Kades Bulurejo Widarto, mengapresiasi komitmen Bupati Banyuwangi.

"Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih komitmen Ibu Bupati dengan tidak menurunkan ADD. Pada tahun ini saja sebenarnya dana transfer dari pusat turun, tapi Bu Ipuk tidak menurunkan ADD," kata Widarto.

"Tahun depan yang dana dari pusat juga berpotensi turun, ternyata Ibu Bupati telah berkomitmen tidak akan menurunkan ADD. Kami sangat berterima kasih, karena anggaran itu sangat dibutuhkan untuk pembangunan di desa," tambah Widarto.

Kepala Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Rahman Mulyadi, juga mengapresiasi langkah Bupati Banyuwangi.

"Terima kasih atas kebijakan bupati," kata Rahman.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/20/195332178/pemkab-banyuwangi-berkomitmen-alokasi-dana-desa-2023-tetap-ada-anggaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke