Salin Artikel

Setelah Tampil di Istana, Farel Prayoga Goyang Kantor Bupati Banyuwangi

Farel bernyanyi bersama Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, kepala dinas, ASN, dan pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi, pada Jumat (19/8/2022).

Sebelum menyanyi, Farel yang mengenakan pakaian adat khas Suku Osing Banyuwangi lengkap dengan udeng berwarna merah itu berbincang dengan Ipuk. Dialog berlangsung gayeng. Keduanya kerap tertawa lepas.

"Farel ingat pesan Pak Jokowi lho ya. Boleh menyanyi tapi jangan lupa harus tetap sekolah. Nyanyi jalan, sekolah terus. Jangan sampai putus sekolahnya. Belajar nantinya boleh apa saja, termasuk harus belajar musik,” kata Ipuk di Kantor Bupati Banyuwangi, Jumat.

Ipuk pun mendoakan agar Farel sukses di masa depan. Sejumlah ASN dan pegawai mengamini doa tersebut.

Ipun juga meminta orang-orang dewasa di sekitar Farel tetap memperlakukan siswa sekolah dasar itu sebagai anak-anak.

"Kita sebagai orang dewasa, harus tetap memperlakukan Farel sebagai orang yang memiliki talenta. Beri dia kebebasan untuk mengisi masa anak-anaknya. Tetap bergembira. Tetap kreatif. Farel butuh dukungan kita semua," kata Ipuk.

Sebagai pendorong semangat belajar, Ipuk menjanjikan Farel beasiswa pendidikan.

"Untuk Farel terus semangat dan tetap belajar menempuh pendidikan. Kalau mau kuliah, Pemkab Banyuwangi bisa memfasilitasi dengan beasiswa," ujar Ipuk.

Cerita Farel Prayoga diundang ke Istana

Ipuk lalu bertanya kepada Farel bagaimana bisa mendapat undangan dari Presiden Joko Widodo. Farel mengaku dihubungi pada Senin (15/8/2022) malam.

"Waktu dihubungi saya masih di Gesibu Banyuwangi. Setelah itu dibilang besok ke Jakarta tampil di depan Pak Jokowi di Istana Negara," kata Farel.

Pada Senin malam, Farel memang tampil di penutupan Banyuwangi Art Week di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi.

Saat itu Farel menghibur untuk membangkitkan sektor UMKM dan ekonomi kreatif Banyuwangi.

"Aku enggak percaya, wah beneran? Enggak mungkin malam-malam besok langsung berangkat. Waktu itu capek, tapi senang," kata Farel polos.

Farel kemudian bersiap dan berangkat ke Jakarta, lalu tampil di Istana Kepresidenan.

Ipuk juga bertanya bagaimana rasanya tampil di Istana Kepresidenan, khususnya di hadapan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara.

"Waktu jalan ke depan itu grogi banget. Tapi pas musiknya diputar sudah hilang groginya. Senang banget," kata Farel.

Ipun lalu mengingatkan Farel agar tetap rendah hati dan tidak sombong.

"Farel sekarang sudah terkenal. Terus rendah hati dan tidak boleh sombong. Jangan lupa belajar dan bermain," timpal Ipuk.


Bawakan satu lagu di Kantor Bupati Banyuwangi

Di acara Pemkab Banyuwangi tersebut, Farel menyanyikan lagu yang dibawakan di Istana Negara, Ojo Dibandingke.

Meski banyak permintaan dari peserta yang hadir agar Farel bernyanyi lagi, Ipuk meminta berhenti dan membiarkan siswa salah satu SD di Banyuwangi itu istirahat.

"Sudahi dulu ya, kasihan Farel capek. Istirahat dulu. Pulang ke rumah. Kumpul keluarga dulu,” ujar Ipuk.

Farel kemudian pamit diiringi tepuk tangan membahana dari para pegawai Pemkab Banyuwangi dan masyarakat sekitar.

Farel Prayoga adalah musisi cilik asal Dusun Sumberejo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kelahiran 8 Agustus 2010.

Farel jadi perbincangan publik setelah menyanyikan lagu 'Ojo Dibandingke' di depan Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat negara saat perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-77 RI di Istana Kepresidenan, Rabu (17/8/2022).

Suara khas bocah kelas 6 SDN 2 Kepundungan, Kecamatan Srono, Banyuwangi itu, sukses menggoyang semua orang yang berada di Istana Negara.

Pada upacara HUT RI ke 77 di Istana, Farel terlihat berjalan ke panggung utama, di hadapan Presiden Jokowi dan pejabat negara lainnya.

Farel melambaikan tangan kepada para tamu undangan. Tak lama setelah itu Farel langsung berdendang dengan lagu 'Ojo Dibandingke'.

Menariknya, salah satu lirik lagu tersebut diubah dengan menyebut nama Jokowi.

Presiden Jokowi sontak terkejut mendengar nyanyian dari bocah Banyuwangi itu. Bahkan hingga tertawa lepas.

Tak hanya Jokowi, para tamu undangan pun riuh bertepuk tangan, beberapa diantaranya menyoraki tanda bahagia. Iriana yang berada di samping Jokowi juga bertepuk tangan.

Sejumlah menteri dan pejabat negara terlihat bergoyang saat Farel bernyanyi. Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang awalnya duduk juga ikut bergoyang.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/19/132654378/setelah-tampil-di-istana-farel-prayoga-goyang-kantor-bupati-banyuwangi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com