Salin Artikel

13.000 Nakes di Malang Ditargetkan Terima Vaksinasi Booster Kedua Pekan Depan

Sebanyak 13.000 orang ditargetkan menerima suntikan vaksinasi pada pekan depan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan capaian vaksinasi booster kedua bagi nakes.

Sejumlah stok vaksin telah di-dropping ke semua faskes (fasilitas kesehatan) yang melayani vaksinasi sesuai kebutuhan.

"Seperti rumah sakit, klinik, cuma dinas juga membuka bagi mereka (nakes dan SDM Kesehatan) yang tidak terdaftar di faskes, tidak kerja di faskes misalnya dokter praktik swasta itu kita buka di Dinas Kesehatan," kata Husnul.

Kemudian, untuk jenis vaksin yang disuntikkan menyesuaikan vaksin primer yang telah digunakan sebelumnya oleh masing-masing nakes dan SDM Kesehatan lainnya.

"Tergantung vaksin primernya apa, di Kemenkes sudah ada daftarnya. Jadi kalau dosis pertamanya apa, nanti dosis keduanya apa, dosisnya berapa besar," katanya.

Lebih lanjut, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/C.3615/2022 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes.

Dalam surat edaran tersebut, Kepala Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota diperintahkan melaksanakan vaksinasi dosis booster kedua untuk tenaga kesehatan.

Selain itu, untuk stok vaksin di Dinkes Kota Malang untuk booster pertama atau dosis ketiga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum sekitar 6.000 dosis.

Disinggung soal kesiapan menjalankan vaksinasi booster kedua untuk masyarakat umum, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

Menurutnya, untuk saat ini di Kota Malang dalam capaian vaksinasi booster pertama atau dosis ketiga untuk masyarakat umum masih sekitar 50 persen.

Husnul mengungkapkan bahwa capaian tersebut tidak rendah. Justru, Kota Malang berada di urutan keempat dalam capaian vaksinasi Covid-19 di Jawa Timur.

"Kita kan sudah di 3 - 4 besar urutan di Provinsi Jatim, jadi Kabupaten Sidoarjo, Mojokerto, Surabaya, kemudian Kota Malang," katanya.

Namun, dia berharap tetap ada percepatan peningkatan capaian vaksinasi booster pertama bagi masyarakat umum.

Apalagi, Pemkot Malang juga telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 36 Tahun 2022 tentang percepatan vaksinasi dosis lanjutan (booster) bagi masyarakat.

"Kita juga sudah dibantu adanya regulasi untuk masyarakat masuk area publik sudah harus vaksinasi booster terlebih dahulu, pelayanan juga kita tempatkan ada di Mal Dinoyo untuk booster masyarakat umum, kesadaran masyarakat ini semoga juga terus antusias dengan dibantu regulasi tersebut," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/14/221053778/13000-nakes-di-malang-ditargetkan-terima-vaksinasi-booster-kedua-pekan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com