Salin Artikel

Kisah Cinta Mahasiswi KKN dengan Anak Pak Kades, Berujung ke Pelaminan hingga Viral di Medsos

Video tersebut mulanya diunggah di akun TikTok oleh @almaalfarinny.

Dalam video singkat itu, Alma Alfarini (25) mengisahkan pertemuannya dengan anak kepala desa di lokasi KKN, yang kini menjadi suaminya, Dandi Zainal Arifin (23).

Pertemuan keduanya terjadi saat Alma mengikuti KKN di Desa Pucang Anom, Kecamatan Jambesari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Tidak disangka, video yang dibuatnya menjadi sorotan karena diunggah bertepatan dengan musim KKN. Video itu telah dilihat 1,7 juta kali dan mendapat tanggapan sejumlah warganet.

"KKN di desa suami," kata pemilik akun @slattkacura.

"Sumpah kayak di FTV," ujar warganet lainnya.

Cerita Alma bertemu anak Pak Kades

Saat ditemui di rumahnya, Desa Gesang, Kecamatan Tempeh, Lumajang, Jawa Timur, Alma menceritakan pertemuannya dengan suaminya yang merupakan anak kepala desa.

Kisah pertemuan keduanya pertama kali terjadi pada tahun 2019. Meski demikian, Alma dan Dandi sebetulnya sama-sama merupakan mahasiswa Universitas Jember.

Alma adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 2016, sedangkan Dandi merupakan mahasiswa di Fakultas Pertanian angkatan 2017.

Pada Juli 2019, Alma yang saat itu berstatus mahasiswa semester 7 mendapatkan tugas KKN di Desa Pucang Anom selama 40 hari.

Kebetulan, kepala desa setempat adalah ayah Dandi.

Seringnya Alma berkunjung ke rumah Pak Kades untuk mengoordinasikan program kerja kelompoknya membuat Alma kerap bertemu Dandi yang saat itu memang sedang libur semester.

"Awalnya karena saya sering main ke rumah Pak Kades, biasa untuk minta tanda tangan dan koordinasi proker KKN," kata Alma.

Sempat anggap cinta sementara

Alma yang kerap minta bantuan Dandi untuk mengantarkannya membeli perlengkapan program KKN akhirnya semakin akrab.

Namun, saat itu Alma mengaku sempat berpikir bahwa kedekatan keduanya hanya akan terjalin saat masa KKN.

"Mulai dekat karena sering minta antar beli perlengkapan karena yang tahu tempatnya kan dia, di situ mulai kenal dan dekat, tapi saya mikirnya paling cuma sebentar, habis KKN selesai," tambah Alma.

Ternyata, jalinan komunikasi antara Alma dan Dandi terus berlanjut hingga masa KKN Alma selesai.

Hubungan Alma dan keluarga Dandi yang terjalin baik juga membuatnya sering dicari saat lama tidak berkunjung ke desa.

Suatu ketika, Alma berkunjung ke desa lagi untuk meminta tanda tangan Kepala Desa sebagai pengesahan laporan KKN.

Niat meminta tanda tangan yang seharusnya bisa selesai dalam satu hari harus tertunda sampai tujuh hari karena, pada saat yang sama, kakek Dandi meninggal dunia.

Budaya setempat memercayai, jika ada tamu yang datang saat keluarga meninggal dunia, harus menginap sampai acara tahlil tujuh hari selesai.

Alma akhirnya menginap selama tujuh hari di rumah kepala desa dan membantu acara tahlilan sampai tujuh hari.

Karena kecapekan, Alma kemudian jatuh sakit dan harus dilarikan ke RSUD Bondowoso. 

"Kan saya sakit itu akhirnya orangtua jemput ke Bondowoso, di sana akhirnya ketemu sama keluarga suami saya ini, kenallah akhirnya," terang Alma.

Setidaknya, dalam satu bulan, Dandi memyempatkan berkunjung ke rumah Alma di sela jadwal kuliah dan praktikum yang sangat padat.

Alma yang awalnya menganggap hanya cinta lokasi, kemudian melihat Dandi sebagai sosok laki-laki yang bertanggung jawab, perhatian, dan bisa mencintai keluarga.

Dandi pun melihat Alma sebagai perempuan yang lembut dan penuh kasih sayang.

"Setelah sakit itu, gantian saya yang sering datang ke rumahnya Alma, setidaknya satu bulan sekali," kata Dandi.

Keduanya kemudian memutuskan menikah pada Maret 2021.

Kini, pasangan muda ini tengah menunggu kelahiran sang buah hati pertamanya yang sudah dikandung Alma selama sembilan bulan.

"Jadi berawal dari sering minta tolong, akhirnya minta nikah, dan mau punya anak sudah," kelakar Dandi dan Alma bersamaan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/12/051500578/kisah-cinta-mahasiswi-kkn-dengan-anak-pak-kades-berujung-ke-pelaminan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke