Salin Artikel

Limbah Kampung Susu Lawu Cemari Sungai, Pemkab Magetan Didesak Bangun IPAL

Desakan itu muncul akibat limbah peternakan sapi perah warga Kampung Singolangu kembali mencemari sungai di sekitar wilayah itu.

Ketua DPRD Magetan Sujatno mengatakan, pencemaran itu terjadi karena kebiasaan peternak di Kampung Susu Singolangu yang membuang kotoran sapi ke sungai.

Selain itu, pencemaran terjadi karena Dinas Lingkungan Hidup Magetan belum membangun IPAL di kampung itu.

“Sejak awal sudah saya ingatkan limbahnya harus diperhatikan karena peternak itu keterbatasan lahan,” ujar Sujatno di ruang kerjanya, Rabu (3/8/2022).

Sujatno menambahkan, berdasarkan sidak ke Kampung Susu Lawu, sempitnya lahan membuat peternak membuang langsung kotoran sapi ke selokan yang mengalir ke sungai.

Pemerintah Kabupaten Magetan sejatinya telah menganggarkan Rp 1 miliar untuk pembangunan IPAL. Namun, Dinas Lingkungan Hidup Magetan kesulitan saat melaksanakan lelang pada 2021. 

Hal itu membuat pembangunan IPAL di kampung susu itu terhambat.

“Sudah ada dulu tapi gagal tender,” imbuhnya.

Sujatno menyebutkan, DPRD Magetan akan mengawasi proses lelang dan pembangunan IPAL agar pemberdayaan masyarakat di kampung susu itu tak lagi memiliki masalah, khususnya limbah kotoran sapi.

“Kita akan mengawasi dan kita pantau pembangunan IPAL karena tahun ini sudah proses lelang,” ucap Sujatno.

Sebelumnya, warga Desa Pecalan, Kecamatan Plaosan, mengeluh sungai yang melintasi desa mereka tercemar kotoran sapi dan limbah plastik yang diduga berasal dari kampung susu pada April 2021.

Warga kemudian bergotong royong membersihkan sungai. Dinas Peternakan dan Dinas Lingkungan Hidup Magetan lalu berjanji akan membangun IPAL untuk mengolah kotoran sapi.

Namun, pencemaran sungai kembali terjadi karena pemerintah kabupaten belum membangun IPAL.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/03/094451678/limbah-kampung-susu-lawu-cemari-sungai-pemkab-magetan-didesak-bangun-ipal

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke