Salin Artikel

DPRD Panggil Manajemen RSUD Jombang Buntut Bayi Meninggal di Tengah Persalinan

Anggota Komisi D DPRD Jombang, Luluk Chintya mengatakan, manajemen RSUD Jombang diminta hadir memberikan penjelasan kepada anggota dewan pada Selasa (2/8/2022) besok.

Selain manajemen RSUD Jombang, pihaknya juga mengundang keluarga pasien untuk menyampaikan keluhan maupun kronologi masalah sesuai pemahaman keluarga pasien.

“Besok ada hearing, ada pemanggilan untuk RSUD, Dinas Kesehatan dan Puskesmas (Sumobito), termasuk keluarga pasien,” kata Luluk di RSUD Jombang, Senin (1/8/2022). 

Secara khusus, Luluk meminta agar dokter spesialis kandungan yang menangani persalinan dihadirkan dalam pertemuan di DPRD Jombang.

Dia berharap, seluruh pihak yang dipanggil bisa hadir untuk menyimpulkan penyebab utama dari persalinan yang berujung kematian bayi.

Sementara itu, Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Jombang, dokter Vidya Buana mengatakan, pasien tersebut merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Sumobito.

Pasien masuk melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan indikasi keracunan kehamilan, Kamis (28/7/2022), sekitar pukul 10.50 WIB.

“Sesuai standar operasional prosedur (SOP) kami, kami lakukan pemeriksaan dan didapatkan, kondisi ibu baik,” kata Vidya.

Hasil pemeriksaan, lanjut dia, pasien menunjukkan kondisi siap untuk melahirkan dengan indikasi terjadinya pembukaan jalan lahir.

Kemudian, posisi kepala janin sudah masuk ke dasar panggul.

“Setelah konsultasi dengan dokter kandungan yang ada di sini, kemudian memang keputusannya karena sudah pembukaan, diputuskan untuk diupayakan lahir normal,” ujar Vidya.

Namun ternyata, kata dia, terjadi kemacetan saat persalinan berlangsung. Berbagai upaya sudah dilakukan petugas namun gagal menolong sang bayi.

“Sudah diupayakan sedemikian rupa, tapi masih macet. Nah, kemudian kondisi bayi tidak bisa diselamatkan sehingga prioritas selanjutnya tim kami fokusnya adalah menyelamatkan kondisi ibu,” kata Vidya.

Menurut dia, macetnya proses keluar bayi saat persalinan di luar dugaan petugas. Ia memastikan bahwa penanganan persalinan normal itu sudah sesuai prosedur. 

Sebelumnya diberitakan, bayi pasangan Yopi Widianto (26) dan Rohma Roudlotul Jannah (29), meninggal dunia di tengah proses persalinan, Kamis (28/7/2022) malam.

Menurut Yopi, peristiwa itu semestinya tak terjadi jika petugas medis RSUD Jombang memperhatikan saran dari Puskesmas. 

Sesuai saran Puskesmas, istrinya dirujuk ke RSUD Jombang agar bisa menjalani persalinan dengan cara operasi sesar. 

Namun, menurutnya, pihak RS memaksa untuk menjalani kelahiran normal. 

Persalinan pun tidak berjalan mulus hingga akhirnya sang bayi meninggal dunia dengan posisi kepala di luar dan badan di dalam kandungan. 

Untuk menyelamatkan nyawa ibunya, pihak RS memisahkan kepala dan anggota badan bayi dengan persetujuan dari Yopi. 

Jenazah sang bayi kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan. Adapun istri Yopi, masih dirawat di RSUD Jombang dan masih dalam masa pemulihan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/01/204952078/dprd-panggil-manajemen-rsud-jombang-buntut-bayi-meninggal-di-tengah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke