Salin Artikel

Melihat Kemeriahan Tradisi Petik Laut Nelayan Lampon Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Masyarakat pesisir di kawasan Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menggelar tradisi petik laut. Pergelaran petik laut ini menjadi yang paling meriah sejak pandemi Covid-19.

Ketua Panitia Petik Laut, Ryan Ardiansyah mengatakan, petik laut tahun ini merupakan perayaan pertama yang digelar meriah oleh warga Lampon sejak pandemi Covid-19.

“Kami menyambut gembira perayaan tahun ini, karena kini kami bisa menggelar petik laut kembali dengan ramai seperti sebelum pandemi," ujar Ryan, Minggu (31/7/2022).

Selain mengadakan selamatan, dalam acara petik laut ini juga digelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Berbagai kesenian hiburan juga ditampilkan.

"Ini ungkapan syukur kami atas hasil tangkapan ikan yang kami dapatkan selama ini. Semoga tahun mendatang kami dilimpahi keberkahan semua," ujar Ryan.

Petik laut tersebut dihadiri oleh jajaran Forkopimda. Mulai Bupati, Wakil Bupati, Kapolresta, Dandim, Danlanal, Danpuslatpur Marinir 7 Lampon Banyuwangi, serta sejumlah pejabat penting lain.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas yang hadir langsung dalam acara tersebut, juga menyambut gembira digelarnya kembali tradisi ini.

Ipuk mengatakan, tradisi yang dilakukan warga ini menjadi sarana memupuk semangat gotong royong warga untuk membangun daerahnya.

“Semoga warga Lampon tetap kompak dan guyub membangun daerahnya. Nelayan dan warganya mendapatkan keberkahan, rezekinya lancar terus," tutup Ipuk.

Ritual petik laut yang digelar di Pantai Lampon dimulai satu hari sebelum pelaksanaan. Warga gotong royong bersih-bersih pantai yang berlanjut dengan menggelar doa bersama.


Selain menjadi upaya untuk melestarikan tradisi, ajang ini juga digelar sebagai ungkapan syukur masyarakat setempat.

Petik laut merupakan ritual yang sudah dilakukan masyarakat pesisir Banyuwangi secara turun-temurun. Ritual itu diwarnai tradisi larung sesaji sebagai ungkapan bentuk syukur atas hasil laut yang nelayan dapatkan selama satu tahun.

Ritual ini merupakan warisan leluhur yang dilakukan sejak tahun 1927 atau 95 tahun lalu.

Ritual digelar setahun sekali tiap tanggal 1 Suro atau 1 Muharam pada penanggalan Hijriah. Selain larung sesaji, prosesi ritual juga dilaksanakan dengan prosesi selamatan.

Tradisi petik laut ini mendapat sambutan antusias warga dan wisatawan. Ribuan orang tampak memenuhi areal Pantai Lampon, tempat berlangsungnya ritual.

Terlihat, antusiasme mereka menyaksikan rangkaian prosesi ritual. Termasuk, larung sesaji ke tengah laut menggunakan perahu. Sesaji yang dilarung berupa kepala sapi serta sejumlah hasil bumi dan laut.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/31/165133878/melihat-kemeriahan-tradisi-petik-laut-nelayan-lampon-banyuwangi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke