Salin Artikel

Ribuan Pengemudi Ojol Surabaya Bakal Turun ke Jalan, Ini Tuntutannya

Informasi yang berkembang di media sosial WhatsApp itu dibenarkan oleh Humas Frontal Jatim, Daniel Lukas Rorong.

Dia menyebutkan bahwa informasi tersebut sudah dikeluarkan sejak dua hari yang lalu.

"Demo damai driver ojek online yang bertajuk Frontal Level 5 ini nantinya akan berpusat di Gedung Negara Grahadi dan ini merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya. Ditambah dengan beberapa tuntutan baru yang akan kami perjuangkan," kata Daniel kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Daniel menyatakan, ada tujuh poin tuntutan yang akan diperjuangkan dan dianggap amat penting, yaitu:

1. Hadirkan Menkominfo dan Menhub dalam aksi Frontal Level 5 pada 24 Agustus di Surabaya.

2. Menagih janji Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dikemukakan pada saat pertemuan 8 April 2022 di Jakarta.

3. Hadirkan pimpinan Aplikator Pusat Pemegang Keputusan pada saat aksi Frontal Level 5 pada 24 Agustus di Surabaya.


4. Mempertanyakan keseriusan pemerintah terhadap aturan yang diterapkan aplikator.

5. Kucurkan subsidi BBM untuk driver ojek online.

6. Revisi kenaikan tarif yang berlaku saat ini, baik untuk transportasi online roda dua maupun roda empat.

7. Bubarkan koperasi yang merugikan driver online.

"Ketujuh poin di atas nantinya bisa bertambah seiring hasil pertemuan yang akan terus kami gelar sampai menjelang aksi demo damai pada 24 Agustus mendatang," jelas dia.

Khusus untuk poin nomer 6, ungkap Daniel, pihaknya akan mempertanyakan biaya-biaya tambahan yang dibebankan oleh aplikator pada konsumen.

Namun driver ojek online selaku mitra tidak merasakan manfaatnya.

"Termasuk tarif batas bawah untuk pengantaran makanan dan barang yang saat ini masih belum ada regulasinya. Sehingga aplikator bisa bermain tarif yang dampaknya merugikan driver online selaku mitra," ungkapnya.

Perihal poin tuntutan nomer tujuh, Frontal juga meminta pada aplikator untuk memutus kerja sama dengan pihak koperasi yang keberadaannya justru cenderung merugikan pengemudi.

"Masih banyak rekan kami, khususnya driver online roda empat, dimana tiap minggu, saldonya dipotong otomatis karena masih bergabung dengan koperasi yang bekerja sama dengan pihak aplikator. Padahal tidak ada keharusan bagi driver online untuk ikut koperasi," tegas Daniel.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/28/080301478/ribuan-pengemudi-ojol-surabaya-bakal-turun-ke-jalan-ini-tuntutannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke