Sebelum Meletus, Gunung Raung Sempat Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter

Pada 22 hari sebelumnya, Gunung Raung sempat mengeluarkan asap putih setinggi 400 meter, Rabu (6/7/2022). 

Asap putih teramati oleh alat khusus di Pos PGA Raung yang berada di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) periode pengamatan, Selasa (5/7/2022) pukul 00.00 - 24.00 WIB, mencatat gempa embusan yang terjadi sebanyak tiga kali, dengan Amplitudo 6-7 mm dan durasi 32-40 detik.

Sedangkan gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak dua kali, dengan Amplitudo 4-5 mm dan durasi 20-21 detik.

Gempa tektonik jauh terjadi sebanyak lima kali, Amplitudo 6-32 mm, S-P 20-31 detik, durasi 56-130 detik.

Aktivitas gunung berapi setinggi 3332 meter di atas permukaan laut itu, juga membuat tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-4 mm (dominan 1 mm)

Meski asap putih yang keluar dari dalam kawah membumbung cukup tinggi, tetapi aktivitas vulkanik Gunung Raung masih berada pada level I.

Untuk menghindari potensi bahaya gas vulkanik, PPGA Raung mengimbau masyarakat atau wisatawan, untuk tidak turun ke dasar kawah atau mendekati kawah di puncak gunung.

Selain itu, petugas tidak memperkenankan wisatawan berkemah di sekitar puncak, bibir, kaldera, dan kawah Gunung Raung.

Diketahui Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, itu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter, Rabu (27/7/2022).

Gunung api aktif itu mengeluarkan abu vulkanik pada kurun waktu pukul 17.19 - 17.28 WIB.

Meski meletus, status gunung type strombolian itu masih berada level I atau normal.

Kepala Pos Pengawasan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, abu vulkanik mengarah ke Jember dan Bondowoso.

"Mengarah ke barat laut," katanya.

PPGA Raung terus melakukan pemantauan terhadap gunung berapi setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

"Sampai malam ini belum terekam adanya erupsi susulan. Masih terus kami pantau," kata Mukijo.