Salin Artikel

Cerita Dede Penjual Bendera di Malang, Berasal dari Jabar dan Menetap Selama Sebulan

Pemandangan itu salah satunya terlihat di kawasan Kepanjen, Kabupaten Malang. Di sana, tampak kibaran bendera Merah Putih berderet di sepanjang trotoar jalan.

Salah satu penjual, Dede Sunandar mengaku telah berjualan sejak tiga tahun terakhir, setiap mendekati HUT RI.

Dede bukan warga asli Malang. Ia berasal dari kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Setiap menjelang HUT RI, saya selalu datang ke Kabupaten Malang untuk berjualan umbul-umbul dan bendera merah putih," ungkapnya saat ditemui, Rabu (27/7/2022).

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang cilok itu mengaku sudah tiga hari tiba di Kabupaten Malang. 

"Bendera-bendera ini saya bawa dari tempat asal. Harganya mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 80.000 per item," ujarnya.

Salah satu penjual bendera lain, Ubing mengaku sebagai teman Dede. Ubing datang ke Kabupaten Malang bersama lima kawannya untuk mencari peruntungan berjualan bendera.

"Teman-teman kami berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Kabupaten Tasikmalaya, Garut dan Ciamis," jelasnya.

Mereka akan tinggal di Kabupaten Malang setidaknya selama satu bulan. Biasanya, mereka pulang ke kampung halaman pada 16 Agustus.

"Dari hasil berjualan bendera itu, kalau sampai habis penghasilannya berkisar Rp 1 juta," imbuhnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/27/173140178/cerita-dede-penjual-bendera-di-malang-berasal-dari-jabar-dan-menetap-selama

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke