Salin Artikel

600 Guru ASN Pensiun Tahun Depan, Lumajang Kekurangan Tenaga Pendidik

Akibatnya, makin banyak sekolah negeri yang kehilangan tenaga pengajar. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan 603 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri, Pemkab Lumajang butuh sekitar 3.000 guru.

Selama ini, aktivitas belajar mengajar di sekolah yang berada di bawah naungan dinas itu paling banyak dibantu guru tidak tetap.

“Kadang satu sekolah itu ada dua sampai empat (guru) ASN saja, sisanya kan honorer untuk bisa ngajar anak segitu banyaknya," kata Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Lumajang dan kebudayaan Lumajang Herwanto di kantornya, Selasa (26/7/2022).

Herwanto menambahkan, sebanyak 1.129 guru lolos seleksi passing grade 1 dan 2 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2021. Sayangnya, kuota saat itu hanya 284 orang.

Sehingga, masih banyak guru honorer yang belum diangkat menjadi PPPK.

Sementara itu, Ketua Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lumajang Ahmad Taufik Hidayat mengatakan, tahun ini permintaan pengadaan guru sangat minim.

Sebab, Pemkab Lumajang perlu melakukan kalkulasi kebutuhan tenaga teknis lain karena APBD tidak boleh mengeluarkan anggaran lebih dari 30 persen untuk belanja pegawai.

Meski begitu, Taufik memastikan kuota terbanyak yang diusulkan Pemkab Lumajang dalam 608 formasi PPPK berasal dari tenaga pendidik.

"Setelah kami hitung, ternyata kita hanya bisa bayar yang berstatus K2, tapi rekrutmen PPPK nanti banyak dari pendidik," ungkapnya.

Untuk diketahui, jumlah guru honorer di Kabupaten Lumajang mencapai 10.208. Mereka mengajar di PAUD, TK, SD dan SMP negeri maupun swasta.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/26/165435978/600-guru-asn-pensiun-tahun-depan-lumajang-kekurangan-tenaga-pendidik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke