Salin Artikel

Fenomena Embun Es di Kawasan Bromo, Suhu Terendah Capai 2 Derajat Celsius

Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Hubungan Masyarakat Balai Besar TNBTS Syarif Hidayat mengatakan, penurunan suhu udara itu mencapai 2-6 derajat celsius.

Fenomena embun es itu bisa dijumpai di kawasan TNBTS yang berada pada ketinggian 500 mdpl ke atas.

"Embun es ini terjadi saat pagi hari, sebelum matahari terbit di sekitar Bromo dan Ranu Pani," ungkap Syarif melalui pesan singkat, Senin (25/7/2022).

Syarif mengatakan, fenomena embun es itu hampir terjadi setiap tahun pada rentang waktu Juli-Agustus.

"Seiring dengan fenomena ini, BB TNBTS mengimbau pengunjung mempersiapkan baju hangat yang memadai, seperti jaket dan sarung tangan. Kemudian makanan, minuman, dan obat-obatan untuk mengantisipasi kebutuhan fisik," tuturnya.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso Edythya Ferlani Wua mengatakan, fenomena penurunan suhu itu hampir terjadi di seluruh Jawa Timur yang disebabkan masuknya musim kemarau.

"Musim kemarau identik dengan hawa dingin karena angin timuran yang berasal dari Australia membawa udara dingin melewati Indonesia," jelas Ferlani. 

Selain itu, awan di langit lebih sedikit atau cenderung cerah sehingga tidak ada penghalang udara ke permukaan bumi.

"Sebab, awan ini sebenarnya berperan sebagai selimut di langit," jelasnya.

Ferlani menyebutkan, setiap tahun pada bulan Juli suhu minimumnya rendah atau dingin. Kondisi itu biasanya berlangsung hingga bulan September.

"Suhu ini bisa jadi lebih dingin ketika bulan Agustus karena bulan Agustus diperkirakan puncak musim kemarau," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/25/132359878/fenomena-embun-es-di-kawasan-bromo-suhu-terendah-capai-2-derajat-celsius

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke