Salin Artikel

Angka Perceraian di Lumajang Tinggi, Kemenag Sebut Tak Semua Pengantin Dapat Bimbingan Pranikah

Tingginya angka perceraian itu ternyata telah diantisipasi sebelumnya oleh Kemenag Lumajang dengan menyediakan layanan bimbingan pranikah.

Sayangnya, terbatasnya anggaran yang disediakan membuat tidak semua calon pengantin bisa mendapatkan bimbingan tersebut.

Kasi Bimas Kemenag Lumajang Sudi mengatakan, Kemenag menyediakan kuota bimbingan pranikah untuk 65 angkatan pada 2022. Pada setiap angkatan, terdapat 15 calon pasangan pengantin.

Menurutnya, angka itu telah ditambahkan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 51 angkatan.

"Sampai bulan Juli ini sudah ada 34 angkatan yang mendapat layanan ini," kata Sudi di kantornya, Kamis (21/7/2022).

Selain minimnya anggaran, Kemenag juga kesulitan mencari fasilitator untuk mendampingi para peserta bimbingan.

Sebab, tidak semua pejabat Kantor Urusan Agama (KUA) memiliki sertifikasi kompetensi untuk membimbing para calon pengantin.

Pasalnya, bimbingan pranikah ini tidak sama dengan metode yang sering digunakan dalam workshop. Namun, fasilitator berkewajiban memaksimalkan peserta aktif untuk menciptakan pola pikir cara membentuk keluarga yang berkualitas.

"Tidak semua kepala KUA ini punya sertifikat sebagai fasilitator, jadi ini juga kendala kami," jelasnya.

Untuk diketahui, kasus perceraian di Lumajang didominasi oleh para pemuda-pemudi yang berusia di bawah 30 tahun.

Sebanyak 345 kasus perceraian dilayangkan oleh pihak perempuan dengan usia di bawah 25 tahun. Sedangkan untuk usia di atas 25 tahun sebanyak 819 orang.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/21/190850178/angka-perceraian-di-lumajang-tinggi-kemenag-sebut-tak-semua-pengantin-dapat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke