Salin Artikel

Ratusan Ikan Mujair Mati di Sungai Lamongan, DLH Terjunkan Tim

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan Anang Taufik mengatakan, dari informasi yang didapat, ikan-ikan itu sudah mati sejak Rabu (20/8/2022).

"Sudah ada tim dari DLH yang kami turunkan untuk meneliti, guna mengetahui penyebab pasti dari matinya ikan-ikan itu," ujar Anang, saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2022).

Menurutnya, ada dugaan matinya ikan-ikan tersebut karena potasium yang digunakan warga.

Namun pengujian tetap harus dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian ikan-ikan itu.

"Tetap kami lakukan pengujian, meskipun kami sudah mendapat informasi jika di lokasi seringkali para pencari ikan itu menggunakan potasium," ucap Anang.

Anang menduga, penggunaan potasium oleh pencari ikan, membuat ikan mabuk dan mengapung di permukaan air, lantaran kekurangan kadar oksigen dalam air.

Pencari ikan biasanya hanya mengambil ikan-ikan berukuran besar, sementara yang kecil ditinggalkan begitu saja di sungai berhulu di Waduk Jotosanur dan hilir ke anak Sungai Bengawan Solo ini.

"Kami koordinasi dengan tokoh masyarakat dan warga, supaya tidak lagi menggunakan potasium dalam mencari ikan. Sebab, itu membuat ikan-ikan yang kecil juga ikut mati," tutur Anang.


Sementara salah seorang petugas laboratorium DLH Lamongan, Mamis mengaku, ada beragam dugaan penyebab terkait matinya ikan di aliran sungai tersebut.

Mulai dari penggunaan potasium oleh pencari ikan, hingga adanya tumpukan sampah di lokasi.

"Ada banyak faktor. Bisa juga karena sampah yang menumpuk, yang bisa memengaruhi kadar oksigen dalam air. Untuk yang kami uji ini air, bukan ikannya," kata Mamis.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/21/175658078/ratusan-ikan-mujair-mati-di-sungai-lamongan-dlh-terjunkan-tim

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke