Salin Artikel

Terjadi 169 Kali Gempa Susulan Usai Gempa Bumi M 5,2 di Lumajang

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates, Malang hingga Selasa, terhitung telah terjadi 169 gempa bumi susulan di area gempa utama di Lumajang.

Intensitas gempa terpantau semakin menurun.

Adapun, besaran gempa bumi yang terjadi pun bervariasi. Terkecil magnitudo 2,6 hingga gempa utama magnitudo 5,2 yang terjadi di Lumajang.

"Saat ini intensitasnya sudah mulai menurun. Dari pagi tadi jam 06.00 WIB sampai sekarang hanya menambah satu," ungkap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Karangkates Malang, Mamuri melalui pesan singkat, Selasa.

Meski demikian, Mamuri mengimbau masyarakat di kawasan selatan Indonesia agar tetap waspada. Sebab, wilayah tersebut merupakan kawasan rawan gempa bumi.

"Sedangkan gempa bumi sampai saat ini belum bisa diprediksi kapan terjadinya. Jadi kewaspadaan masyarakat perlu dilakukan setiap saat," jelasnya.


Mamuri menyebutkan, gempa bumi susulan itu terjadi karena adanya aktivitas tektonik yang biasanya dipicu oleh karakter batuan yang rapuh.

"Mudah-mudahan hanya magnitude kecil-kecil saja. Kami masih terus monitor," tuturnya.

Untuk diketahui, gempa bumi magnitudo 5,2 mengguncang Lumajang, Sabtu (9/7/2022) dini hari sekitar pukul 03.27 WIB, dengan episenter terletak pada koordinat 9,68° Lintang Selatan 112,89° Bujur Timur.

Getaran gempa bumi itu dirasakan hingga ke wilayah Malang dan Blitar dengan skala intensitas II MMI. Gempa berjarak sekitar 175 kilometer arah barat daya Lumajang pada kedalaman 47 kilometer.

BMKG menyebutkan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/12/181359878/terjadi-169-kali-gempa-susulan-usai-gempa-bumi-m-52-di-lumajang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke