Salin Artikel

Polresta Banyuwangi Ancam Jemput Paksa Pengasuh Ponpes yang Dilaporkan Cabuli Santri

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi, Jawa Timur, akan menjemput paksa F jika pada pemanggilan kedua masih mangkir.

F merupakan oknum pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi. Dia dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan terhadap enam santrinya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarna Praja mengatakan, pemanggilan kedua terhadap F dijadwalkan pada Jumat (1/7/2022) besok.

"Jika besok tidak hadir dan tidak ada alasan yang jelas, sesuai dengan hukum acara kita akan terbitkan surat membawa (jemput paksa) kepada yang bersangkutan," kata Agus, Kamis (30/6/2022).

Agus menjelaskan, pihaknya tidak bisa langsung menangkap oknum pengasuh tersebut. Sebab, ada tahapan dan prosedur yang harus dilalu. Salah satunya adalah melakukan pemanggilan pemeriksaan terhadap terlapor.

"Prosedurnya, polisi melayangkan surat panggilan pertama. Apabila panggilan tidak digubris maka polisi akan melayangkan surat pemanggilan kedua," ungkapnya.

"Karena prosedur pemanggilan sudah dijalankan sehingga kita tunggu dulu, kalau besok tidak hadir, selanjutnya akan kita jemput paksa," ujar Agus.

Sebelumnya, polisi telah memanggil F pada Selasa (28/6/2022) untuk dimintai keterangan. Namun, F tidak hadir tanpa alasan alias mangkir.

Menghilang

Perwakilan pondok pesantren, In'am Latif, mengaku tidak tahu terkait ketidakhadiran F saat dipanggil penyidik Polresta Banyuwangi.

Bahkan, In'am tidak mengetahui keberadaan F. Menurutnya, sudah lebih dari setengah bulan F tidak terlihat di lingkungan pesantren.

"Kami tidak bertemu sudah tiga mingguan. Kami juga tidak tahu posisi di mana sekarang," kata In'am saat ditemui, Rabu (29/6/2022).

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/30/164238778/polresta-banyuwangi-ancam-jemput-paksa-pengasuh-ponpes-yang-dilaporkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke