Salin Artikel

Viral, Video Cakades di Lamongan Hamburkan Uang ke Jalan, Warga Berebutan Mengambil

Video berdurasi 25 detik itu diunggah akun Instagram @terangmedia. Dalam keterangannya menyebutkan, 'Infonya bapak ini terpilih sebagai pemenang Pilkades. Lokasi di Balongwangi, Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur'. 

Tampak dalam video tersebut, warga berebutan mengambil uang yang dihamburkan. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lamongan Mohammad Zamroni membenarkan peristiwa tersebut terjadi di Desa Balongwangi, Kecamatan Tikung, Lamongan, usai Pilkades Serentak di 61 desa yang tersebar di 24 kecamatan di Lamongan, termasuk Desa Balongwangi, Minggu (26/6/2022).

"Itu di Balongwangi, Kecamatan Tikung. Saat Pilkades kemarin, namun belum sampai penghitungan selesai, calon kepala desa incumbent itu meninggalkan lokasi perhitungan suara," ujar Zamroni saat dihubungi, Rabu (29/6/2022).

Zamroni menyebut, kemungkinan peristiwa menghamburkan uang itu sebagai bentuk syukur atas perolehan suara yang didapat.

Calon kepala desa itu meyakini keluar sebagai pemenang dalam agenda Pilkades di Desa Balongwangi.

Menurut informasi, dalam Pilkades di Desa Balongwangi tersebut, perolehan suara yang didapat oleh calon incumbent atau petahana Kasiono sebanyak 1.389 suara.

Sementara kompetitornya, Mahfud Anwar mendapatkan total 1.176 suara. Adapun jumlah yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di desa tersebut, sebanyak 2.837 orang.

"Dalam Pilkades di 61 desa kemarin, untuk incumbent yang kembali menang itu ada 28 orang. Ada yang dari swasta, ada yang purnawirawan TNI, ada juga dosen," ucap Zamroni.

Zamroni juga bersyukur karena pelaksanaan Pilkades di 61 desa tersebut berlangsung lancar, aman dan kondusif.

Dengan penghitungan suara terakhir, dari sebanyak 332 Tempat Pemungutan Suara (TPS), berlangsung di Kecamatan Paciran yang baru tuntas pada pukul 01.30 WIB dini hari.

"Pelaksanaan Pilkades secara keseluruhan, Alhamdulillah bisa berjalan aman, lancar dan kondusif. Termasuk, penerapan prokes dan tahapan-tahapannya sudah berlangsung sesuai," kata Zamroni.

Untuk saat ini, dikatakan Zamroni, tahapan masih menunggu selama tujuh hari pasca perhitungan suara, apabila ada di antara 138 calon kepala desa yang merasa keberatan dengan hasil pemungutan suara pada saat Pilkades.

"Kalau tidak ada (keberatan), baru panitia mengusulkan kepada BPD (Badan Pemusyawatan Desa) setelah itu diusulkan kepada Pak Bupati untuk dilakukan pelantikan," tutur Zamroni.

Pelantikan kades akan dilakukan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi secara serentak pada 12 Agustus mendatang. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/29/171828978/viral-video-cakades-di-lamongan-hamburkan-uang-ke-jalan-warga-berebutan

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com