Salin Artikel

Mepe Kasur, Tradisi Suku Osing Kemiren Banyuwangi Jelang Idul Adha

KOMPAS.com - Suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi memiliki tradisi unik yang dilakukan jelang perayaan Idul Adha.

Tradisi turun temurun yang dilakukan di Desa Kemiren ini dikenal dengan nama Mepe Kasur, yang dalam Bahasa Indonesia berarti menjemur kasur.

Mepe Kasur adalah tradisi menjemur kasur yang dilakukan Suku Osing di Desa Kemiren, Banyuwangi.

Tradisi Mepe Kasur ini dilaksanakan setiap awal bulan Dzulhijah pada kalender Jawa atau menjelang perayaan Idul Adha.

Rangkaian Tradisi Mepe Kasur

Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, tradisi Mepe Kasur ini digelar setiap tanggal 1 Dzulhijah dan merupakan bagian dari ritual bersih desa.

Pada tradisi Mepe Kasur, kasur-kasur tersebut akan dijemur secara bersamaan di sepanjang depan rumah warga sebelum dilaksanakan Tumpeng Sewu pada malam harinya.

Tradisi Mepe Kasur atau menjemur kasur ini akan berlangsung hingga menjelang sore hari.

Kasur dijemur di depan rumah masing-masing, sambil membaca doa dan memercikkan air bunga di halaman dengan harapan untuk dijauhkan dari bencana dan penyakit.

Tak lupa, kasur-kasur ini juga akan ditebah atau dipukul-pukul agar bersih dari debu yang menempel.

Bagi masyarakat Osing, tempat tidur dianggap sebagai sumber datangnya penyakit.

Hal ini karena kasur merupakan benda yang sangat dekat manusia, sehingga wajib dibersihkan agar kotoran yang ada di kasur hilang.

Pada sore hari semua kasur harus dimasukkan karena konon jika tidak segera dimasukkan, maka kebersihan kasur ini akan hilang.

Setelah kasur dimasukkan, warga akan melanjutkan acara bersih desa dengan arak-arakan barong.

Barong akan diarak dari ujung desa menuju ke batas akhir desa yang ada di atas.

Setelah arak-arakan Barong selesai, kemudian masyarakat akan berziarah ke Makam Buyut Cili yang diyakini masyarakat sebagai penjaga desa.

Puncak acara di malam hari adalah selamatan Tumpeng Sewu pada malam hari di mana semua warga akan mengeluarkan tumpeng.

Tumpeng ini akan dilengkapi dengan lauk khas Osing, yaitu pecel pithik alias ayam panggang dengan parutan kelapa.

Semakin semarak, obor-obor juga akan dinyalakan dan dipasang di setiap depan pagar rumah warga.

Dilansir dari Kompas.com (7/10/2013), kasur-kasur yang dijemur umumnya berupa Kasur Abang Cemeng di mana sekelilingnya berwarna merah (abang) dan sisi atas dan bawah kasur berwarna hitam (cemeng).

Setiap rumah di desa ini biasanya memiliki kasur tersebut karena setiap pengantin baru yang tinggal di Kemiren akan mendapatkan kasur abang cemeng.

Terdapat filosofi dari Kasur Abang Cemeng yang digunakan dalam tradisi Mepe Kasur.

Warna hitam kasur adalah simbol dari tolak bala, sementara warna merah adalah simbol keabadian rumah tangga.

Sehingga pemilik Kasur Abang Cemeng diharapkan terhindar dari kesialan dan langgeng dalam membina pernikahan mereka.

Sumber:
banyuwangikab.go.id
rri.co.id 
travel.kompas.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/29/092158678/mepe-kasur-tradisi-suku-osing-kemiren-banyuwangi-jelang-idul-adha

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke