Salin Artikel

Ibu Penganiaya Bayi 5 Bulan di Surabaya Ternyata Menikah Siri dengan Ayah Korban

Polisi menyebut ES telah melakukan kekerasan terhadap anak kandungnya sendiri, AD. Dari hasil penyelidikan polisi, ES ternyata menikah dengan ayah korban, R secara siri.

ES dan R memiliki dua orang anaknya. Anak pertama berusia 1,6 tahun dan AD yang berusia 5 bulan adalah anak kedua.

Tersangka ES sudah menikah siri selama 4 tahun dengan R. Mereka kemudian tinggal bersama di rumah di Jalan Siwalankerto Tengah, Gang Anggur, Surabaya bersama ESB (47), ibu ES.

Mayat AD ditemukan membusuk di rumah setelah sang nenek, ESB melapor ke tetangganya.

Sementara ES dan suaminya mengikuti gathering di Yogyakarta sejak Kamis (23/6/2022).

Sebelum ke Yogyakarta, ES menyuruh ibunya sendiri untuk menjaga mayat AD. ES juga mengancam ESB agar tak menyebarkan kematian AD ke orang lain.

ESB mengaku mengetahui cucunya tak lagi bernyawa pada Kamis dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

"Tangan dan kakinya sudah dingin," ungkapnya.

Ia bercerita, ES dan suaminya meninggalkan rumah untuk gathering ke Yogyakarta pukul 06.00 WIB. Sebelum SE pergi, ESB mengingatkan anaknya jika AD sudah tidak bernyawa.

"Saya bilang, 'Kamu kok nekat, lihat kondisi anakmu'," ucapnya.

Ayah korban jarang pulang

ESB membenarkan jika anaknya menikah siri dengan R selama empat tahun terakhir dan telah memiliki dua orang anak.

Nenek 47 tahun itu mengatakan, menantunya jarang pulang karena alasan pekerjaan.

ESB mengatakan menantunya bekerja di sebuah perusahaan pelayaran dan hanya diperkenankan pulang saat akhir pekang yakni Sabtu dan Minggu.

Ia juga menjelaskan menantunya kerap jengkel dengan tangisan korban. Sangking jengkelnya, ESB menyebut menantunya tak pernah sekali pun menyentuh korban.

Berbeda dengan ES yang kerap memukuli korban, ESB menyebut menantunya cuek dan tak pernah memperdulikan bayi 5 bulan.

"Enggak pernah (R memukul korban). Cuma ES saja. R enggak pernah lihat anaknya. Jarang pulang iya," kata dia.

"Enggak senang sama anaknya. R enggak senang anaknya. Saya enggak tahu (kenapa kok gak senang). Soalnya anaknya si bayi itu nangis terus, ES dan enggak suka, kalau bayi nangis terus," ungkap Nenek ESB.

"Statusnya masih saksi. Keterlibatan R dalam kasus ini harus dibuktikan. Kami masih terus mendalami," kata Roycke saat dikonfirmasi, Senin (27/6/2022).

Menurut Roycke, secara logika memang tidak mungkin sang suami tidak tahu tentang kondisi anak keduanya.

"Apalagi setelah peristiwa penganiayaan, keduanya bersama anak pertama pergi ke Yogyakarta untuk acara gathering," jelasnya.

Polisi menyebut petugas menemukan sejumlah bekas luka memar di beberapa bagian tubuh korban. Antara lain di kepala bagian belakang hingga punggung korban.

Dari visum ditemukan fakta jika korban sudah dinyatakan tewas sejak Selasa (21/6/2022) sore,

Artinya, korban sudah tewas selama lima hari sebelum dilaporkan sang nenek pada Sabtu (25/6/2022).

Dilempar hingga dipukul

Korban ternyata mengalami stunting dan kerap rewel.

Dari pengakuan sang nenek kepada polisi, di hari kejadian, ES melempar tubuh anaknya dalam kondisi terlentang dari pinggir hingga ke tengah kasusr.

ES diketahui dua kali melempar anaknya. Ia melakukan hal tersebut karena bayinya terus menangis.

Setelah itu ES membalikkan tubuh bayinya dalam keadaan tengkurap dan memukul punggung korban dengan telapak tangan.

Kekerasan tersebut, dilakukan oleh tersangka sekitar pukul 16.00 WIB, seusai memandikan korban.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Andi Hartik), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/28/134800078/ibu-penganiaya-bayi-5-bulan-di-surabaya-ternyata-menikah-siri-dengan-ayah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke