Salin Artikel

Korban Pencabulan Pengasuh Pesantren di Banyuwangi Alami Trauma, Jadi Pendiam dan Sering Mengigau

Dari keterangan keluarga korban, Priyo Prasetyo Utomo, korban menjadi lebih pendiam, sering mengigau, hingga tidak mau makan.

"Ya seperti trauma gitu," kata Priyo, Senin (27/6/2022). 

Sementara korban pencabulan lainnya juga memilih diam karena takut. Setelah salah satu korban menceritakan kepada santri lain, barulah peristiwa asusila itu terungkap. 

"Awalnya orangtua curiga, perilaku kok berubah. Setelah ditelusuri ternyata mengaku telah dicabuli di dalam ponpes," ujar Priyo.

Menurut Priyo, ada enam orang yang menjadi korban tindak asusila oleh pelaku berinisial F.

Aksi bejat itu dilakukan pada kurun waktu Oktober 2021 hingga Mei 2022.

Pihak keluarga sudah melaporkan F kepada aparat penegak hukum. Akibat pelaporan itu, puluhan santri di ponpes tersebut memilih untuk 'boyong' atau pindah.

Keluarga santri khawatir jika tidak segera boyong, akan terjadi hal di luar dugaan.

"Sudah pada boyong. Karena takut anak mereka terjadi apa-apa," ungkap Priyo.

Priyo pun juga langsung memindahkan keponakannya dari pesanren tersebut. 

Sementara itu, S, wali santri lain juga langsung mengajak pulang anaknya dari pondok pesantren pimpinan F.

Dia tidak menyangka F yang seorang mantan anggota DPRD itu tega berbuat asusila terhadap santrinya.

"Ya takut. Terpaksa saya pindah daripada jadi korban. Padahal dia itu kan pernah jadi anggota dewan di Banyuwangi dan Jatim juga. Tapi kok perilakunya bejat," tutup S.

Pantauan Kompas.com pada Senin (27/6/2022) siang, di sekitar lokasi ponpes yang diduga menjadi tempat tindak asusila itu, terlihat sepi aktivitas.

Bahkan, pintu gerbang utama pondok pesantren yang berada di Kecamatan Singojuruh itu juga tertutup rapat dengan dikunci gembok. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/27/161343678/korban-pencabulan-pengasuh-pesantren-di-banyuwangi-alami-trauma-jadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke