Salin Artikel

Kronologi Hilangnya Wisatawan di Gunung Bromo, Ngotot Pamit Pulang, Ditemukan Terduduk Lemas

Beruntung ia masih bisa ditemukan dalam kondisi selamat 2 hari kemudian, Selasa (21/6/2022) dalam operasi pencarian SAR. Meski saat itu, kondisi kesehatannya menurun drastis akibat tidak makan maupun minum selama menghilang.

Meski begitu, keluarga dan sanak saudaranya senang atas kembalinya pemuda yang baru saja lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) itu.

Roni dilaporkan hilang ketika ia tengah berwisata bersama keenam teman seangkatannya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kawasan Gunung Bromo, Minggu (19/6/2022).

Kala itu ia berangkat dari rumahnya sekitar pukul 22.00 WIB.

"Keenam temannya berangkat bersama, berboncengan sepeda motor. Sedangkan Roni pakai motor sendiri," ungkapnya melalui sambungan telepon, Senin (20/6/2022).

Di Bromo, mereka sampai sekitar Minggu (19/6/2022) dini hari. Mereka memasuki kawasan Lautan Pasir untuk menikmati sunrise.

Namun, pasca itu Roni berpamitan kepada keenam temannya untuk pulang lebih dulu tanpa diketahui sebabnya.

"Ketika teman-temannya sudah pulang, mereka terkejut ternyata Roni belum sampai ke rumahnya," ujarnya.

Di sisi lain, pukul 12.38 WIB, petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan sepeda motor jenis Suzuki Satria Fu berwarna hitam bernopol N 5851 ECZ yang diduga milik Roni, di kawasan Bukit Emprit, lengkap dengan helm, hoodie, dan ponsel.

"Petugas TNBTS mengamankan sepeda motor tersebut sempat menunggu pemilik sepeda motor tidak bertuan itu selama kurang lebih 4 jam. Namun tidak kunjung datang. Hingga akhirnya diamankan ke resort gunung penanjakan," ujarnya.

Sekitar pukul 16.43 WIB, kakak Roni datang ke resort gunung penanjakan dengan tujuan mencari keberadaan Roni. Namun hasil ia hanya mendapatkan sepeda motor yang diamankan petugas.

Mengetahui adanya laporan kehilangan itu, berbagai pihak datang ke kawasan Gunung Bromo untuk membantu proses pencarian.

Mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dan Pasuruan, SAR, Muspika Tosari, Kabupaten Pasuruan dan warga setempat.

"Tim operasi pencarian dan pertolongan terhadap Roni berjumlah sekitar 80 personel. Mereka menyisir hingga radius 200 meter di area lokasi korban hilang," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono, Senin (20/6/2022) lalu.

Dua hari berselang, Selasa (21/6/2022) Roni ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB, di salah satu tebing bawah bukit Pusung Dhuwur, desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan dalam kondisi selamat.

"Korban ditemukan sedang terduduk lemas di pinggir tebing, karena dehidrasi," terang Sadono melalui pesan singkat, Selasa (21/6/2022).

Sadono menyebut Roni ditemukan pada jarak kurang lebih 200 meter dari tempat kejadian perkara (TKP) awal ia dilaporkan hilang, dengan kemiringan 65 derajat.

"Roni ditemukan dari hasil operasi pencarian dan penyisiran tim SAR di area tempat awal dilaporkan kehilangan," ujarnya.

"Saat ditemukan, tidak ditemukan adanya luka serius pada tubuh Roni. Hanya terdapat luka lecet di bagian tangan dan kakinya," imbuh Sadono.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa penyebab hilangnya Roni tersebut. Roni belum diizinkan untuk memberi keterangan langsung oleh keluarganya akibat kondisi fisik dan psikologisnya belum stabil.

Yang pasti, menurut Kakak Roni, Indahwati berdasarkan hasil sedikit cerita dari Roni, sebelum hilang Roni sempat saling berkirim pesan singkat dengan kakaknya dan mengeluh bensin sepeda motornya hampir habis ketika hendak pulang dari Lautan Pasir.

"Aktivitas saling berkirim pesan itu berlangsung pada Minggu, sekitar pukul 09.45 WIB," tuturnya.

Dalam pesan singkat itu, pemuda dari 3 bersaudara tersebut juga sempat mengeluh kebingungan. Saking bingungnya ia juga sempat tersesat saat hendak menuju pulang.

"Kondisi saat itu, Roni mengakui kebingungan dengan jalur arah pulang. Padahal, ia telah beberapa kali berwisata ke Gunung Bromo," ujarnya.

Menanggapi kondisi kebingungan Roni, salah satu saudaranya, Mulyadi berinisiatif untuk menjemput Roni.

Alhasil, Roni yang semula berencana akan pulang melalui Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, ia mengubah rute ke arah Wonokitri. Karena Mulyadi akan melalui akes dari kawasan Jabung.

Waktu itu sekitar pukul 10.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB, Roni sudah dilaporkan hilang kontak.

"Mas Mulyadi akhirnya mengabarkan batal menjemput karena di Kawasan Jabung hujan hingga terjadi longsor," tutunya.

Kondisi raut kebingungan Roni tersebut menurut Indah telah terbaca oleh teman-temannya ketika masih berada di kawasan Lautan Pasir.

"Temannya pun juga heran saat itu ia ngotot pamit pulang lebih dulu kepada teman-temannya," kata Indah.

Indah juga menegaskan, berdasarkan keterangan Roni, selama perjalanan wisata itu ia tidak berbuat tindakan amoral, seperti minum-minuman keras ataupun buang air sembarangan.

"Ketika berangkat pun ia kondisinya sehat dan fit," tuturnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/25/112736678/kronologi-hilangnya-wisatawan-di-gunung-bromo-ngotot-pamit-pulang-ditemukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke