Salin Artikel

Blower Pabrik Pengolahan Kayu di Gresik Terbakar, 6 Pekerja Alami Luka Bakar

GRESIK, KOMPAS.com - Kecelakaan kerja sempat terjadi di kawasan PT Hutan Lestari yang berada di Jalan Kapten Darmo Sugondo, Gresik, Jawa Timur, tepatnya di lahan pabrik yang disewa PT Gadi Jaya untuk pengolahan kayu. Akibatnya, enam orang pekerja mengalami luka.

Petugas keamanan PT Hutan Lestari Iwan Ristianto mengatakan, kecelakaan kerja tersebut terjadi di area pabrik yang disewa PT Gadi Jaya.

Blower yang ada di lokasi sempat terbakar dan kemudian melukai pekerja. Dari enam orang pekerja tersebut, semuanya mengalami luka bakar.

"Memang benar itu di wilayah kami, PT Hutan Lestari. Namun area itu disewa PT Gadi Jaya, baru tiga hari ini beroperasi dalam pengolahan kayu.Untuk kejadiannya tadi sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Iwan, saat ditemui di pos keamanan pintu masuk kawasan PT Hutan Lestari, Jumat (24/6/2022) malam.

Lokasi kejadian, kata Iwan, berada sekitar 2 kilometer dari pintu masuk kawasan sehingga tidak terlihat.

Iwan juga tidak memperbolehkan awak media untuk masuk melihat lokasi kejadian, dikarenakan sudah larut dan pimpinan pabrik tempat kejadian perkara sedang tidak berada di lokasi.

Kendati mengaku tidak mengetahui kronologis kejadian secara pasti, Iwan mendapatkan informasi bila petaka tersebut terjadi akibat akses blower yang ada di pabrik tersebut dibuka oleh salah seorang pekerja.

Padahal,  tidak seharusnya dilakukan pada saat produksi sedang berlangsung.

"Jadi di blower itu kan ada semacam penutup bawah, yang itu kemudian dibuka oleh pekerja. Mengakibatkan debu kayu turun dan menimbulkan percikan api, kemudian menyambar pekerja di sekitar lokasi," ucap Iwan.

Kejadian tersebut membuat enam orang pekerja terluka, ada yang mengalami luka bakar kategori ringan namun mayoritas cukup parah. Sebab kondisi luka bakar yang dialami, mencapai sekitar 50 hingga 80 persen.

Semua pekerja yang mengalami luka, dirujuk ke Rumah Sakit Semen Gresik untuk mendapat perawatan medis.

"Saya tahu itu baru ada dua orang pekerja yang dibawa ambulans, nggak tahunya ada beberapa orang lagi. Sekarang sudah dirawat di Rumah Sakit Semen. Tadi juga ada mobil pemadam kebarakan milik perusahaan dekat sini yang membantu, sekedar untuk pembasahan di lokasi," kata Iwan.

Adapun pekerja yang turut menjadi korban dalam insiden tersebut adalah, Suyanto (45) warga Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik dengan kondisi luka bakar sekitar 40 persen. Kemudian Nur Cahyo (24) warga Roomo Kalisari, Kecamatan Benowo, Surabaya dengan luka bakar sekitar 50 persen.

Ada pula Wahyu Indra Risqianto (20) warga Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Gresik dengan kondisi luka bakar mencapai 80 persen.

Muhammad Ikhsan (40) warga Jalan Kapten Darmo Sugondo, Gresik dengan kondisi luka bakar sekitar 50 persen.

Juga Irfan Maulana (23) warga Jetek Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik dengan luka bakar 50 persen. Serta Slamet Harianto (29) warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik dengan kondisi luka bakar yang dialami mencapai 50 persen.

"Korban masih dalam keadaan sadar. Saat ini, masih dalam proses perawatan luka yang dialami," kata dr Tholib Bahasuan, selaku Humas Rumah Sakit Semen Gresik.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/25/064439078/blower-pabrik-pengolahan-kayu-di-gresik-terbakar-6-pekerja-alami-luka-bakar

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com