Salin Artikel

Kronologi Lengkap Hilangnya Roni di Kawasan Bromo hingga Ditemukan Lemas di Tebing Bawah Bukit

Setelah dilakukan pencarian selama dua hari, Roni ditemukan di salah satu tebing di bawah Bukit Pusung Dhuwur, Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan pada Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 12.00 WIN.

Saat ditemukan, Roni dalam keadaan terduduk lemas karena dehidrasi di pingir tebing dengan kemiringan 65 derajat sekitar 200 meter dari lokasi awal dilaporkan hilang.

Pamit pulang dahuhu

Roni dan kawan-kawannya berangkat ke Gunung Bromo via Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mereka tiba pada Minggu dini hari.

Lalu sekitar pukul 09.000 WIB, Roni pamit ke rekan-rekannya untuk pulang lebih dahulu.

Berselang 10 menit kemudian, Roni mengirim pesan ke rekannya dan membagikan lokasi terakhirnya. Rekan-rekannya pun berusaha ke lokasi terakhir yang dibagikan, tapi Roni tak ada di lokasi.

Dikabarkan Roni menghubungi salah satu rekannya dan mengatakan sudah ada keluarga dari Jabung, Kabupaten Malang yang datang menjemputnya.

Namun sekitar pukul 15.00 WIB, betapa terkejutnya rekan Roni saat keluarga menanyakan Roni yang belum sampai di rumah.

Sementara itu sekutar pukul 12.38 WIB, petugas Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan motor Suszuki Satria FU yang diduga milik Roni.

Motor tersebut ditemukan terparkir di kawasan Bukit Emprit. Selain motor, petugas juga menemukan helm, jaket serta ponsel yang diduga milik Roni.

Setelah ditunggu empat jam tak ada pemilik yang datang, motor dan barang-barang lainnya diamankan di Resort Gunung Penanjakan.

Operasi pencarian Roni dilakukan berdasarkan laporan pihak keluarga yang secara resmi melapor ke kantor Resort BB TNBTS pada hari Minggu (19/6/2022) sore sekitar pukul 16.43 WIB.

"Alhamdulillah sudah ketemu, sebelumnya sekeluarga menggelar doa bersama agar Roni segera ditemukan. Saat ini sudah dievakuasi oleh petugas," ujar Sukarni dikutip dari Tribun Jatim pada Selasa (21/6/2022)

Sukarni mengaku belum mendapat informasi mengenai kronologi ditemukannya Roni.

"Kami masih menunggu kabar. Masih evakuasi kabarnya," kata Sukarni.

Ia mengaku tak menyangka peristiwa tersebut terjadi pada adiknya. Menurutnya, Roni dan tujuh rekannya berangkat ke Bromo pada Sabtu (21/6/2022) tengah malam.

"Awalnya sudah bilang ke saya pamitan kalau mau ke Bromo. Sehingga saya sudah mengetahui dan mengizinkan dia pergi ke sana. Kondisi dia juga baik-baik saja. Saat berangkat saya sudah tidur, jadi tidak ingat pakai baju apa," papar Sukarni.

Indah menambahkan, kepergian adiknya ke Bromo sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari.

"Sudah direncanakan memang mau liburan ke sana," sebut dia.

Menurutnya, ia berkomunikasi terakhir dengan Roni saat adiknya hendak berpamitan ke rekan-rekannya untuk pulang ke Pakis.

Saat itu sang adik diketahui masih berada di lautan pasir Gunung Bromo. Karena masih berkomunikasi, ia tahu jika Roni akan pulang pada Minggu pagi.

"Sempat share loc (kirim titik lokasi) di WhatsApp. Waktu itu lokasinya di lautan pasir," beber Sukarni.

Baru setelahnya, Sukarni langsung merasa khawatir lantaran ia mendapatkan kabar dari Roni jika motor Suzuki Satria yang ditumpangi sedang mogok.

"Itu posisi katanya masih di Jabung. Motornya mogok memberi kabar saya seperti itu. Jadi itu petunjuk terakhir," ungkap Sukarni.

Karena khawatir, Sukarni lantas bergegas dari rumah menuju lokasi yang dimaksud adiknya. Namun ia tak mendapati adiknya berada di lokasi tersebut.

"Dari situ kami tidak mengetahui kabar adik saya. Dihubungi pun tidak bisa," akunya

Sukarni sontak terheran-heran tiba-tiba berhembus kabar jika motor milik Roni malah ditemukan di wilayah Penanjakan Tosari, Kabupaten Pasuruan.

"Kemudian tak berselang lama, sepeda adik saya ditemukan di wilayah penanjakan Tosari, Pasuruan. Namun adik saya tidak ada," jelas Sukarni.

Ia bercerita Roni baru lulus SMA dan bekerja. Sehari-hari, Roni tinggal di rumah bersama 2 kakak kandung dan ibunya. Sementara yah Roni telah meninggal dunia beberapa tahun silam.

Menurut Sukarni, Roni adalah sosok yang pendiam dan cenderung introvert. Namun, Roni memiliki pergaulan yang baik bersama rekan-rekan sekolah dan teman sekampung.

"Kami berharap Roni ditemukan dalam keadaan sehat," papar Sukarni.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imron Hakiki | Editor: Dheri Agriesta), Tribun Jatim

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/22/055000978/kronologi-lengkap-hilangnya-roni-di-kawasan-bromo-hingga-ditemukan-lemas-di

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com