Salin Artikel

Bangun Sirkuit Sepatu Roda Berstandar Nasional, Pemkot Malang Anggarkan Rp 902 Juta

Kabid Olahraga Disporapar Kota Malang, Wahyu Setiawan mengatakan, pihaknya menyediakan anggaran sebesar Rp 902 juta untuk proyek tersebut.

Proses pembangunan sirkuit sepatu roda sebenarnya sudah dimulai sejak 2021. Salah satu tahapan yakni detail engineering design (DED) atau perencanaan sudah selesai dibuat.

"Pada saat ini sudah ada penetapan pemenang (lelang) tanggal 15 Juni, pemenangnya CV dari Bojonegoro kalau nggak salah, tapi pada saat ini masih ada masa sanggah," kata Wahyu saat dihubungi via telepon pada Selasa (21/6/2022).

Setelah masa sanggah selama 14 hari selesai, akan dilakukan penandatanganan kontrak dengan kontraktor. Kemudian, Pemkot Malang akan memanggil kontraktor untuk melakukan focus group discussion (FGD) sebelum pengerjaan fisik dimulai.

"Konsep (sirkuit) kita standar sesuai dengan nasional, perkiraan saya untuk pengerjaan dimulai sekitar akhir Juni atau awal Juli," katanya.

Menurut Wahyu, sirkuit sepatu roda itu memiliki panjang lintasan 200 meter dalam satu putaran termasuk pagar.

Sebelumnya, pihaknya telah melakukan survei di berbagai lokasi yang memiliki sirkuit sepatu roda seperti di Sidoarjo, Lumajang, dan Sidoarjo.

Pembangunan sirkuit sepatu roda itu ditargetkan rampung sebelum November 2022. Soalnya, Disporapar Kota Malang akan menggelar Piala Sepatu Roda Wali Kota Malang pada bulan itu.

Ajang tersebut rencananya mendatangkan atlet-atlet nasional sepatu roda dari berbagai daerah.

"Selama ini Piala Wali Kota diselenggarakan di dekat Stasiun Kota Malang di Jalan Kertanegara sehingga mengganggu yang lain, kita memiliki keinginan olahraga sepatu roda di Kota Malang semakin baik, jangan sampai atlet kita diambil daerah lainnya," kayanya.

Menurutnya, urgensi pembangunan sirkuit sepatu roda juga dikarenakan Kota Malang memiliki atlet-atlet yang berpotensi tetapi belum memiliki fasilitas sarana yang dibutuhkan.

"Kota Malang banyak atlet sepatu roda, terus ada pemain Kota Malang yang mendapatkan emas di PON Papua, namanya Yossy Aditya Nugraha, tetapi Kota Malang tidak mempunyai sirkuit, kan lucu," katanya.

Dia mengatakan para atlet saat ini rata-rata memilih latihan di luar daerah seperti Kabupaten Malang hingga Surabaya.

"Akhirnya dengan seperti itu kita mencoba memfasilitasi, kenapa sih Kota Malang gudangnya atlet tidak punya sirkuit, atlet Kota Malang saat ini juga ada yang sedang tes untuk Asian Games, ini artinya atlet kita bagus-bagus," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/21/224231878/bangun-sirkuit-sepatu-roda-berstandar-nasional-pemkot-malang-anggarkan-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke