Salin Artikel

Bus yang Angkut 42 Siswa SMP di Surabaya Kecelakaan di Tabanan, Pihak Sekolah Beri Layanan "Trauma Healing"

Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan delapan lainnya luka-luka.

Sebanyak 42 siswa dan empat guru yang berada di dalam bus, semuanya kini tengah menjalani trauma healing dari tim Satuan Mitigasi Crisis Center (SMCC) Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Wakil Bidang Akademik Badan Pengelolaan Labschool Unesa, Widya Nusantara menerangkan bahwa trauma healing tersebut melibatkan semua siswa dan guru yang tergabung dalam rombongan study tour ke Bali.

Menurutnya, penumpang bus tentu merasakan syok usai mengalami kejadian tersebut.

"Sebagai orangtua tentulah ada rasa khawatir. Karena itu kita berikan penanganan juga. Siswa aman dan ini kita kembalikan kondisi psikologisnya dan kita harapkan orangtua juga tenang,” kata Widya kepada Kompas.com, Selasa (21/6/2022).


Widya menjelaskan, sejak rombongan korban tiba di Surabaya, tim SMCC telah melakukan asesmen untuk memastikan bahwa kondisi siswa baik-baik saja.

Ternyata ada empat orang yang mengalami luka terkena serpihan kaca, termasuk satu guru olahraga. 

“Kami sudah cek. Clear, tidak ada yang sampai parah. Yang lecet dikit pun baik-baik saja dan beraktivitas seperti biasanya. Namun secara psikis perlu diberikan penanganan. Ini kami pihak sekolah dan SMCC benar-benar fokus penanganan psikologis dan pendampingan. Untuk aktivitas sekolah kami undur dulu sampai penanganan selesai,” terangnya.

Wiryo Nuryono, Ketua Divisi  SMCC UNESA menyatakan, sekitar 20 personel yang terdiri dari konselor dan psikolog UNESA terlibat untuk memberikan penanganan kepada seluruh siswa baik kelas VII maupun kelas VIII.

Penanganan juga menyasar kepada guru dan orangtua siswa. 

Ada penanganan yang bersifat individual dan ada yang berkelompok, didasarkan pada tingkat trauma atau kondisi psikis yang dialami siswa.

“Untuk yang individual ada timnya sendiri, pendekatannya sendiri dan ruangannya sendiri. Begitu pun yang kelompok. Semua sudah disiapkan dan ini sedang proses healing. Nanti teman-teman dari Pemkot mau ke sini, kami sudah koordinasi. Kita sama-sama beri treatment,” ucapnya.  

Melihat kondisi keparahan trauma yang dialami korban, Wiryo tidak bisa menargetkan kapan semua korban kembali normal, sebab kondisi psikologi masing-masing korban tidak sama.

“Mengenai sampai kapan treatment ini berlangsung, belum bisa ditentukan, karena trauma seseorang kadang bisa ditangani cepat kadang bisa lama. Tidak bisa diprediksi. Namun kami tetap memberikan yang terbaik sampai semua kembali pulih,” pungkas dia.

Rombongan siswa SMP Labschool Unesa 2 Surabaya berangkat ke Bali dalam rangka study tour.

Mereka bertolak dari Surabaya pada Jumat melalui jalur utara, menggunakan tiga kendaraan yakni dua bus pariwisata dan satu Hiace.

Total ada 88 orang yang ikut dalam rombongan itu. Rinciannya, 62 siswa kelas VII dan VIII, 25 guru, dan satu keluarga guru.

Namun bus yang membawa 46 orang mengalami kecelakaan beruntun di Baturiti, Tabanan.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/21/193928678/bus-yang-angkut-42-siswa-smp-di-surabaya-kecelakaan-di-tabanan-pihak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke