Salin Artikel

5.500 Sapi di Ponorogo Positif PMK, Petugas Kesehatan Hewan Kewalahan

Kondisi itu terjadi karena lonjakan kasus PMK yang tak terkendali hingga mengakibatkan 5.500 ekor sapi terinfeksi dan 132 ekor sapi mati.

“Penularan PMK di Ponorogo belum terkendali. Kami masih kewalahan di tenaga medik. Tenaga medik kami jumlahnya terbatas,” kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo, Masun yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (20/6/2022).

Masun mengatakan, hanya terdapat sembilan tenaga kesehatan hewan yang praktik di Kabupaten Ponorogo. Sementara, wilayah yang harus dilayani tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Ponorogo.

Padahal, untuk pelayanan maksimal, sebuah kecamatan minimal memiliki satu dokter hewan dan dua tenaga paramedik.

Untuk mengobati hewan ternak yang terinfeksi PMK, ujar Masun, tenaga kesehatan hewan harus berjibaku dan pontang-panting karena kasus makin meningkat.

Sekitar dua minggu sebelumnya, jumlah hewan ternak yang terinfeksi PMK di Ponorogo mencapai ratusan ekor dan belum ada kasus kematian.

Namun, kini terdapat 5.500 ekor sapi yang terinfeksi PMK. Sebanyak 132 di antaranya mati.

Untuk mencegah meluasnya PMK di Ponorogo, Distan Ponorogo hanya mengandalkan pengobatan sejak ditemukan kasus pertama pada 26 Mei 2022. Namun petugas harus kelabakan melakukan pengobatan lantaran jumlahnya yang terbatas.

“Tetapi ya itu tadi , kami harus berjibaku untuk meng-cover kasus itu,” tutur Masun.

Masun menuturkan belum ada bantuan tambahan tenaga medis hewan dari Pemprov Jatim atau pemerintah pusat. Hanya saja, bantuan diberikan dalam bentuk obat-obatan.

“Sejauh ini belum ada. Kalau obat-obatan ada,” jelas Masun.

Tak hanya itu, vaksin PMK pun belum tiba di Ponorogo. Masun berharap Pemprov Jatim dan Kementerian Pertanian memberikan bantuan tenaga kesehatan hewan untuk pengobatan hewan ternak di Ponorogo yang terinfeksi PMK.

Pasalnya populasi sapi di Bumi Reog mencapai 80.000-an ekor.

Lockdown Tingkat Desa

Kepada peternak sapi dan kambing, Masun meminta peternak menerapkan protokol kesehatan ketat jika ada ternak yang terpapar PMK. Ternak sapi harus diisolasi.

“Bila perlu dilakukan lockdown di tingkat desa. Tidak apa-apa agar tidak menyebar ke desa lainnya,” jelas Masun.

Bagi Masun, lockdown tingkat desa menjadi penting untuk memastikan hewan ternak yang keluar masuk dalam kondisi bebas PMK.

“Sudah ada (lockdown tingkat desa) untuk memastikan agar tidak ada hewan ternak dari luar yang masuk ke desa tersebut,” jelas Masun.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/20/194159678/5500-sapi-di-ponorogo-positif-pmk-petugas-kesehatan-hewan-kewalahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke