Salin Artikel

Tanggul di Desa Bago Lumajang Jebol Diterjang Banjir Lahar Semeru

Tanggul sepanjang 50 meter itu jebol lantaran tidak kuat menahan derasnya air yang datang bersamaan dengan material Semeru.

"Tadi malam memang banjir itu besar, jadi tanggul tidak kuat nahannya," kata Nawawi, warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian di lokasi jebolnya tanggul, Senin (20/6/2022).

Selain faktor alam, menurut Nawawi, jebolnya tanggul juga disebabkan aktivitas pertambangan pasir menggunakan alat berat yang terlalu dekat dengan lokasi tanggul.

Akibatnya, saat terjadi banjir besar, tanggul jadi mudah terkikis karena lapisan pasir dan tanah yang berkurang.

Menurutnya, pelanggaran tambang itu telah disampaikan langsung kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan meminta untuk segera ditutup agar tidak sampai menimbulkan lebih banyak kerusakan.

"Ada pelanggaran pertambangan yang memang pasca erupsi itu penambangannya dilakukan di atas tanggul. Sudah saya sampaikan dan memang harusnya layak untuk ditutup," tambahnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sepanjang aliran sungai yang dilewati lahar Semeru.

Sebab, sampai hari ini status gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu masih tetap pada level III Siaga.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari sepadan sungai yang dialiri lahar," kata Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi. 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/20/141232178/tanggul-di-desa-bago-lumajang-jebol-diterjang-banjir-lahar-semeru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke