Banjir Rob di Gresik, 160 Rumah dan Fasilitas Umum Terdampak

Hingga Sabtu (18/6/2022), masih ada rumah maupun fasilitas umum (fasum) yang tergenang air.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Tarso Sagito mengatakan, banjir rob pada Sabtu (18/6/2022) melanda Desa Banyuwangi di Kecamatan Manyar, Desa Sukorejo di Kecamatan Kebomas, Desa Pangkahkulon dan Pangkahwetan di Kecamatan Ujungpangkah, tiga desa di Kecamatan Bungah, dan satu desa di Kecamatan Tambak Bawean.

"Waktunya sama seperti kemarin. Pasang air laut terjadi pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB, dengan puncaknya pada pukul 11.30 WIB," ujar Tarso, saat dikonfirmasi, Sabtu.

Tarso menjelaskan, jika kemarin banjir rob yang terjadi hingga merendam sebanyak 520 rumah warga, hari ini banjir rob menggenangi sekitar 160 rumah.

Dengan rincian, sebanyak 150 rumah warga di Desa Pangkahkulon dan sepuluh rumah di Desa/Kecamatan Tambak Bawean.

"Di Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar, air hanya menggenangi jalan lingkungan sepanjang 300 meter. Begitu juga di Desa Sukorejo Kecamatan Kebomas, hanya jalan lingkungan sepanjang 100 meter," ucap Tarso.

Sementara di Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah, selain jalan lingkungan sepanjang 400 meter, air juga sempat menggenangi satu mushala, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), tambak dan satu sekolahan.

Di Desa Pangkahkulon, sebanyak 150 rumah tergenang air dengan ketinggian 20 hingga 35 sentimeter.

Air juga menggenangi jalan lingkungan, dua tempat ibadah, satu sekolahan, tambak, serta TPI dan balai nelayan setempat.

"Untuk Kecamatan Bungah, di Desa Tanjung Widoro ada TPI dan jalan lingkungan yang tergenang. Di Desa Kramat menyisakan kerusakan pada tambak milik warga, di Desa Watuagung ada TPI yang tadi sempat tergenang air," kata Tarso.

Adapun di Desa/Kecamatan Tambak Bawean, selain sepuluh sawah warga, air juga menggenangi jalan lingkungan hingga setinggi 10 hingga 15 sentimeter, serta satu sekolah dengan ketinggian air yang tidak jauh berbeda.