Salin Artikel

PGRI Magetan Khawatir Pendidikan Berhenti jika Honorer Dihapuskan, Ini Alasannya...

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Magetan Sundarto mengatakan, rencana penghapusan tenaga honorer akan membuat pendidikan di Magetan berhenti.

Hal itu terjadi karena 50 persen guru yang mengajar di Kabupaten Magetan adalah tenaga honorer.

“Pendidikan akan deadlock atau berhenti karena hampir 50 persen guru diisi oleh guru honor,” ujar Sundarto saat ditemui dalam kegiatan HUT IGTKI ke 72 di GOR Ki Magetan, Rabu (15/6/2022).

Menurut Sundarto, jika tenaga honorer dihapus pada 2023, Kabupaten Magetan akan kekurangan sekitar 2.000 guru. Apalagi, ribuan guru di Magetan akan memasuki masa pensiun.

“Tahun 2022 dan 2023 ini terjadi tsunami pensiun, Kalau benar penghapusan diterapkan tahun depan maka di Magetan akan ada kekurangan guru sekitar 2.000 guru lebih,” imbuhnya.

Sundarto berharap pemerintah daerah telah melakukan pemetaan kebutuhan guru dan jumlah sekolah di Magetan sebelum penghapusan honorer diterapkan.

Ketua PGRI Magetan ini menyebut, kebijakan penghapusan tenaga honorer diterapkan secara berbeda bagi guru. Sebab, kebutuhan guru di Kabupaten Magetan sangat tinggi.

“Kita berpikiran positif saja kalau guru (honorer) penghapusannya adalah dengan pengangkatan PPPK,” katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/06/16/152038478/pgri-magetan-khawatir-pendidikan-berhenti-jika-honorer-dihapuskan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke